Mohon tunggu...
Erwin Jajang Manarna
Erwin Jajang Manarna Mohon Tunggu... Mitra Pengemudi Online dan Instruktur Mitra Pengemudi - Mitra Pengemudi Yang Menulis

Indahnya berbagi cerita sebuah catatan dari jalanan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Cepat Dijemput Pengemudi Online, Mau?

20 Juni 2022   06:01 Diperbarui: 20 Juni 2022   08:28 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ojek online (Sumber gambar dari Telkomsel via money.kompas.com)

Maps pada layar HP tertutup dan usai, menandakan bahwa saya telah tiba di lokasi yang menjadi titik jemput order saat itu, seperti biasa saya konfirmasi telah tiba dan menunggu penumpang hingga 10 menit lamanya.

Maju lagi Bang! Tulis penumpang lewat fitur chat pada aplikasi memberi informasi tempat jemput sebenarnya.

Saya pun bergegas maju mengikuti arahan dari penumpang. Namun tidak berselang lama, kembali saya menerima pesan, "Kok semakin menjauh?"

Oh! Rupanya posisi penumpang justru berada di belakang titik awal waktu tadi saya tiba.

Karena lokasi yang cukup sempit dan tidak ada ruang untuk putar arah, akhirnya saya memilih mundur teratur dengan perlahan dan hati-hati.

Informasi dari penumpang akan sangat membantu saya selaku mitra pengemudi agar bisa segera tiba di lokasi jemput.

Kecepatan dan ketepatan waktu saat melakukan penjemputan tentunya akan membuat senang dan puas pelanggan alias penumpang.

Namun penting bagi saya untuk tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan dalam berkendara meskipun ada permintaan “cepat” dan “segera” dari penumpang.

Alih-alih memberikan pelayanan terbaik  pada pelanggan, justru malah bisa menjadi bumerang jika saya abai dan melanggar aturan lalulintas. 

Amit-amit sampai terjadi kecelakaan kalo saya tergesa-gesa karena khawatir bila order dibatalkan. 

"Cepat tidak mesti celaka," petuah Embah Surip, senior asal Cibinong yang saya ingat.

Agar pengemudi segera datang menjemput, saya mencatat langkah-langkah yang bisa dilakukan dan sangat membantu pengemudi cepat sampai ke lokasi di mana kita berada.

Langkah pertama, pastikan titik jemput sudah sesuai. Langkah awal ini sangat menentukan karena hampir semua pengemudi akan langsung menuju titik jemput sesuai dengan navigasi di aplikasi. Padahal belum tentu penumpang berada sesuai dengan lokasi yang tertera diaplikasi.

Bisa juga karena pengemudi bukan berasal dari daerah sekitaran order dan tidak memahami area tersebut. Apalagi saat ditanya “sudah di mana Bang?” Malah bingung menjawabnya.

Maka dari itu, penggunaan maps pasti dibutuhkan. Walau kadang terkendala gangguan signal dan jaringan yang buruk pada provider kartu seluler bisa menyebabkan akurasi titik jemput berubah atau bergeser.

Hal ini akan menimbulkan salah paham dan salah pengertian hingga saling mencari bahkan saling tanya antara penumpang dan pengemudi.

"Sudah sampai mana, Bang?"

"Saya sudah sampai sesuai titik jemput, Ibu di mana?"

Bang Ari malah ikut-ikutan. “Entah di mana, dirimu berada?” Disambut Mbak Ayu yang eksis dan tidak mau ketinggalan, "Di manaaa di mana di maaanaa?"

Langkah kedua, berikan catatan untuk pengemudi pada kolom pesan. Karena tidak semua alamat tercantum lengkap dan tersedia di aplikasi. Semisal di dalam komplek perumahan tapi titik jemput hanya ada gerbang utama perumahan itu.

Mencantumkan patokan alamat, nomor rumah, blok berapa sampai info warna rumah atau warna cat pagarnya. Semakin detil info yang diterima akan semakin mudah saya untuk menemukan lokasinya.

Selain memudahkan pengemudi, informasi lengkap bisa membantu menjawab satpam perumahan ketika pengemudi ditanya mau ke mana dan punya tujuan apa.

Jika kedua langkah tersebut sudah dilakukan, baru kemudian melakukan pesanan.

Dilanjutkan dengan langkah ketiga yaitu, manfaatkan ‘fitur chat’ atau pesan untuk memberi info tambahan. Seperti berapa jumlah penumpang, model dan warna pakaian yang dipakai ketika menunggu di lobi mal saat ramai pengunjung.

Hal ini yang membuat saya mudah mengenali penumpang lalu datang mendekat dan berhenti persis di dekat penumpang.

Langkah keempat, hubungi pengemudi dengan menggunakan fitur panggilan. Ketika posisi berhenti atau parkir, mudah bagi saya untuk menerima bahkan justru saya yang  mencoba melakukan panggilan dan menghubungi penumpang.

Namun ada sedikit kendala pada saat panggilan masuk pengemudi sedang dalam perjalanan berkendara. Situasi yang sulit bagi pengemudi untuk menerima panggilan itu.

Meskipun langkah-langkah bantuan sudah dilakukan namun tetap saja masih ditemukan masalah di lapangan. Bagaimana jika pesan tidak dibaca? Chat tidak direspon? Panggilan tidak dijawab?

Jika kedapatan hal itu, pemesanan kembali (order ulang) kiranya bisa dilakukan. Hal ini bisa disebabkan karena pengemudi mengalami kelelahan sampai ketiduran dan belum menonaktifkan aplikasi seperti yang pernah saya alami.

"Selamat siang bu, mohon maaf tadi saya kelewatan," sapa saya sambil membuka kaca dan pintu mobil. 

"Senang rasanya berhasil menjemput dan menjalankan order. Terima kasih bu, sudah menunggu dengan sabar dan tidak membatalkan order.” Jawab saya kembali. 

Setelah konfirmasi tujuan sudah benar dan mengingatkan tidak ada sesuatu yang tertinggal, langsung saya tekan tombol "menjemput" dan berangkat menuju Trans Studio Mal Cibubur yang sering saya datangi meski hanya sebatas lobi tapi belum pernah saya masuk gedungnya.

“Rejeki laksana jodoh yang tidak hanya dikejar tapi juga diraih, bukan hanya diterima tapi juga disyukuri”

Apa benar begitu?

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun