Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Andika Mau Pulang

2 Maret 2024   04:58 Diperbarui: 2 Maret 2024   05:41 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Gambar: pexels-pixabay-53594)

Sabtu sore, Anton masih menikmati rebusan ubi sang istri. Segelas teh hangat yang tinggal separuh menemaninya menikmati ubi rebus yang menurutnya mempur sekali.

"Enak, Yah, ubinya?" tanya Adinda, anak keduanya. Ia menyusul ayahnya duduk di beranda rumah sambil membawa sepiring kecil ubi yang masih beruap panas.

Adinda, anak kedua Anton, mahasiswi perguruan swasta di Palembang pulang. Ada libur beberapa hari. Jarak kota Palembang ke rumahnya hanya perjalanan mobil tujuh jam.

"Sini Din. Ayah mau nambah lagi ubinya," pinta Anton.

Kedua anak beranak itu pun menikmati ubi rebus ditemani teh celup kesenangan mereka.

"Ibumu sudah selesai? Panggil, mumpung kita bertiga, ada sedikit yang mau ayah omongkan," perintah Anton yang segera dipenuhi anak bungsunya.

Ketiga orang itu pun terlihat berbincang dan sambil menikmati air teh yang mulai mendingin.

"Besok kita bersihkan gudang," ajak sang ayah.

"Andika berpesan, ia mau pulang dan ingin memakai sepeda motor tuanya," ujar Anton.

Ibu dan anak saling pandang dan mengangguk mengiyakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun