Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Makan Siang

19 Desember 2022   17:28 Diperbarui: 19 Desember 2022   17:45 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Siang itu ia pesan makanan sebagaimana yang telah 10 tahun ia pesan dan makan. Namun untuk siang ini koleganya datang untuk meminta uang tagihan satu bulan ini yang belum dibayarkan.

"Bilang padanya, besok akan dibayar."

Kolega itu turut saja. Sebab perintah atasan masih berlaku baginya di manapun ia berada.

"Siap Pak."

Lama dinanti pesanan makanan itu akhirnya datang juga. Makan siang ini dipikirnya tidak bakal alami perubahan. Tetap empat sehat dan lima sempurna.

Namun saat dibuka, makan siang hari ini seperti makan siang dari tahanan lainnya yang berbeda perkara. Nasi matang nyaris kering setengah piring, tempe setengah matang sepotong, dan kepala ikan asin dua biji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun