Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisiku, Entah Hidup atau Mati

13 September 2022   09:14 Diperbarui: 13 September 2022   09:32 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata-kata

Terangkai dalam nuansa kalimat yang lirih tanpa jiwa

Tertulis indah

Namun hampa tanpa rasa

Puisi

Katanya bukan sekadar untaian kata takbernyawa

Bisa ditorehkan semau-maunya

Bagaimana aku bisa  supaya ia berdenyut?

Aku tulis

Di atas kertas sebagai bayangan yang tiba-tiba melintas

Pada pikiran dan hati yang bebas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun