Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisiku, Entah Hidup atau Mati

13 September 2022   09:14 Diperbarui: 13 September 2022   09:32 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Atas suasana yang datang seketika dipenat lepas

Tersusun kemudian bait-bait, lirik-lirik yang turun naik

Berirama

Bernada

Bersenandung, tentang

Gembira, sedih, tawa, senyum, murung, resah, gelisah, marah, gundah gulana, canda, serius, patah hati

Bagaimana aku bisa supaya hidup begitu?

Aku lalu baca dengan keras seperti teriak anak-anak yang mengingatkanku waktu balita dulu di pangkuan ibu

Aku malu

Bahkan di saat demikian itu

Tapi puisiku takjua hidup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun