Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Naluri Perempuan

28 Januari 2021   15:36 Diperbarui: 28 Januari 2021   15:45 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Dan, itu bukti bahwa dia diselimuti masalah,"katanya lewat gawai.

Aku diam, dan mematikan hp itu, lalu tercenung sendiri. Boleh jadi pikirku, masalah itu yang membuat diri perempuan tersebut mati oleh karena tiada daya memikul beban masalah tersebut. Tapi apa masalahnya sampai bisa masalah itu menimbulkan kematian?

Garis hidup boleh jadi sebagaimana tiap orang alami yang senantiasa berada di tengah garis, antara kesedihan, dan kebahagiaan. Atas nama kebebasan, maka tidak semua orang perlu mengetahui persoalannya. Kendati di lingkungan terdekat, atau keluarga sekalipun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun