Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Bersanggul

18 September 2020   11:09 Diperbarui: 12 Januari 2021   19:04 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kautentu akan senang melihat perempuan cantik semacam ini.

Gaun kebayanya indah. Riasan sanggul begitu meriah. Tutur kata dan senyumnya juga renyah

Wajahpun jelita. Semua tiada cela. Tiap pesta mereka mampu menarik mata kaum pria.

Kaum pria memuji. Kaum lelaki datang menghampiri. Sekadar bertanya sana sini. Tidak ada tujuan yang menyakiti. Mereka terbuai dalam angan dan mimpi.

Kalau saja pria tahu. Konon wanita bersanggul itu sedang menyimpan rahasia. Bukan sekadar aksesoris rambut semata. Perempuan yang mengenakan sanggul  itu sejatinya sedang masygul. Ia pandai menyimpan rahasia hidup dirinya  yang barangkali amburadul

Kata filsuf sanggul begitu. Dan, ia  juga seorang  perempuan yang suka  bersanggul mentul-mentul 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun