Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Konon Akibat Upah Tak Ditunaikan Risiko hingga Tujuh Turunan (Dongeng Sunda Bagian 1)

11 September 2019   14:02 Diperbarui: 11 September 2019   16:59 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sampurasun,"begitu kiai berucap salam, entah pada siapa. Hanya mata bathinnya langsung menyaksikan kehadiran suatu makhluk yang sangat besar, yang digambarkan oleh kiai usai tugasnya itu pada pamong desa Balandongan dan anak cucunya belakangan hari, sebagai makhluk yang baru dilihatnya setelah sekian puluh tahun mendalami ilmu semacam ini.

Kiai berhadapan dengannya dalam jarak tiga meter dari pohon Kemuning itu. Kiai seolah ada di antara selangkangan makhluk itu, masih longgar pula adanya, diam, takzim, dan menunggu jawaban salamnya. Mahkluk itu berbulu di sekujur tubuhnya, melambai-lambai dihembus angin. Matanya merah menyala. Kuku-kuku yang ada dijemarinya tampak runcing mengkilat disinari terang rembulan. Tinggi badannya boleh jadi 10 meter, sama persis dengan tiang listrik. Kekar, kokoh, dan padat tubuhnya. Jika nyata adanya, barangkali kiai bakal lari terbirit-birit. Tapi ini mata bathin, sulit untuk dibayangkan orang semacam kita ini, bakal betah berlama-lama dengannya andai melihat dengan mata biasa.

Kira-kira mereka bercakap seperti ini.

Setelah saling menatap, dan diam, kemungkinan saling mengira-ngira batas kemampuan masing-masing untuk bertarung, mahkluk itu pun membuka dialog.

"ANDA SIAPA?

"Saya Kiai Cipancur."

"ADA URUSAN APA?

"Saya diminta tolong Kuwu Naya untuk menebang pohon Kemuning ini hingga tuntas."

"ASAL TAHU SAJA, SEBELUMNYA BEBERAPA ORANG  TELAH DATANG. TAPI MEREKA SEMUA NGACIR. PADAHAL SAMPAI JUGA BELUM KE TEMPAT INI. TAPI ANDA BEGITU YAKIN. APA UPAH YANG ANDA TERIMA?

"Hanya uang 5 rupiah. Tidak lebih, dan tidak kurang, Baru dibayar 3 rupiah, sisanya 2 rupiah setelah tuntas pekerjaan ini.

"ANDA YAKIN SISA UANG ITU AKAN DITUNAIKAN?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun