Rindu tahu, jika Dan memblokir seluruh akunnya, tapi dia sudah membuat akun bayangan dengan wajah orang lain. Rindu sempat terkejut, saat Dan langsung menerima pertemanan. Bahkan beberapa kali suaminya itu, mengirimkan pesan rayuan ke akun kloningannya iti.
Rindu tak habis pikir dengan kelakuan Dan yang sering bermain api. Beberapa kali Rindu mendapati suaminya itu, menerima telepon di tengah malam. Rindu mencoba mengabaikan, saat Dan beringsut pelan-pelan dari tempat tidur, dan menjawab telepon itu di kamar mandi.
Pernah Rindu begitu penasaran dengan apa, dan siapa yang menghubungi suaminya itu di tengah malam buta. Dia meletakkan alat penyadap di atas rak peralatan mandi. Betapa terkejutnya Rindu saat memutar rekaman itu keesokan harinya.
"Duh, baru juga berpisah, udah kangen aja, nih?" terdengar suara Dan jelas sekali.
'Mmm, iya, iya, besok ketemu lagi di hotel biasa, ya? Suamimu masih belum pulang?" tanya Dan begitu mesra, "ooh, kalo begitu aku ke situ, ya? Bilang aja aku ade atau siapa gitu! Hehe.... . Oke, aku langsung otewe, nih? Kalo siang, nggak puas, Say, diganggu ma si babi dan lain-lain, haha... ." gelak Dan terdengar girang, "pakai baju yang seksi, ya!" katanya lagi dengan antusias.
Rindu menitikkan air mata. Setelahnya Dan meminta ijin pada Rindu yang sudah terlelap pada waktu itu, dengan alasan mengantar teman yang sedang sakit.
Rindu mencari tahu, siapa perempuan itu? Ternyata dia Nova, perempuan yang pernah diajak ke rumah dan diperkenalkan sebagai Tante Nova, adik tiri mertua lakinya.
Rindu menyelidikinya hingga berbulan-bulan. Setelah bukti sudah terkumpul, dia mendatangi rumah Nova dan mencoba berbicara dari hati ke hati.
"Tante sudah mempunyai suami, kenapa malah berselingkuh dengan Dan?" tanya Rindu tanpa basa-basi lagi.
"Kamu itu ngomong apa sih, Rin? Dateng-dateng langsung nuduh begitu?" tegur Nova memasang wajah tak senang.
"Rindu tidak asal menuduhTante Nova, ini apa?" ujar Rindu sembari mengeluarkan beberapa foto yang sudah diprintnya di kantor.