Mohon tunggu...
Erniwati
Erniwati Mohon Tunggu... ASN Yang Doyan Nulis Sambil Makan, Penyuluh Hukum Kanwil Kemenkum NTB

Traveling dan dunia tulis menulis adalah hal yang paling menyenangkan. Memberi manfaat kepada masyarakat melalui edukasi adalah hobby.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bandung Yang Tak Pernah Selesai

4 Agustus 2025   19:43 Diperbarui: 4 Agustus 2025   19:43 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi pribadi

Bandung Yang Tak Pernah Selesai

Aku pernah begitu tersakiti sampai aku menyakiti

Dia yang hanya berusaha memahamiku dengan caranya sendiri

Seseorang yang berusaha menutup lukaku yang masih terlalu besar saat itu.

Aku tak peduli siapapun, bagiku semua sama saja. Sama-sama berpotensi melukaiku lagi. 

Entah itu prasangka atau realita, tapi aku begitu terluka. Hingga kudorong dia pergi, menjauh dengan penuh tanda tanya. 

Bandung yang tak pernah selesai dalam memori, dalam banyak kesempatan 'dia muncul di ingatan'. 

Begitu saja, tanpa diundang. Tak mungkin kuhubungi ia kembali, karena luka yang kutorehkan pun tak sedikit dan cukup menyakiti, dia. Kubiarkan dia pergi dalam luka.

Kita sama-sama terluka, dengan jalan dan cara yang berbeda. Kalimatmu seperti kutukan, padahal itulah doa yang paling menyakitkan. "Kuiringi jalanmu dalam doa ku, dimanapun kamu berada". 

Kupikir terluka itu begitu menyakiti, ternyata doanya seakan mengikuti, kemanapun aku pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun