Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sekilas Pasca Manusia dan Si Bijak

12 Desember 2022   09:05 Diperbarui: 29 Juli 2023   20:30 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi era pasca-manusia (Sumber gambar: generalist.com)

Sudah tentu, homo intellectus atau seseorang mengetahui aktor lain di balik layar permainan, yang akan menyingkap selubung satu permainan keterusterangan berbicara. Disinilah apa yang dia katakan pada homo intellectus

“Sebab telah nampak padaku bahwa Anda tidak mengetahui jika Anda termasuk pada kelompok yang mesra dan institusi negara yang melakukan diskursus dengan seorang homo philosophicus. Apa yang Anda miliki, jika Anda lebih dahulu memulai permainan?”

Anda adalah kekuatan untuk mengatasi diri Anda sendiri melalui perbincangan. Jenis kehidupan yang menuntun Anda sekarang, seperti mereka menuntun dirinya dari masa lalu. 

Ketika mereka mencari titik ini, homo philosophicus tidak membiarkan mereka pergi sebelum seseorang bergeser cepat dari tempatnya yang berbeda. 

Seorang aktor lain menggunakan karakter dan mengetahui bahwa seseorang tidak dapat menghindari dari jalan yang sama. 

Diskursus tentang permainan mesti diketahui oleh lintas aktor bahwa kita tidak akan melepaskan diri dari kenyataan. 

Sebab mereka atau aktor menikmati permainan bersama kelompok atau institusi resmi yang sama sekali tidak menghiraukan mana baik atau buruk, yang penting berbuat sesuatu.

Keterusterangan apa yang akan dibicarakan? Apa yang ditulis homo philosophicus? Mereka tidak akan berbicara tentang kompetensi; mereka tidak akan berbicara teknis. 

Semuanya akan berbicara hal lain, yaitu mode kehidupan atau mode wujud nampak esensial, yang berhubungan mendasar praktik berbicara kebenaran.

Berbicara kebenaran dalam kenyataaan, seseorang yang peduli untuk menanyakan tentang cara menjalani kehidupan. 

Termasuk, meletakkan relung-relung kehidupan dengan ujian yang mungkin diakui sebagai kebaikan saat pihak lain menolak dan mengutuknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun