Rangkaian-rangkaian yang berbeda dimaksud untuk menggambarkan dan menentukan yang mana perbedaan berlipat-ganda menandai relasi antara level dan jenis, taraf dan durasi, antara alami dan rekayasa.Â
Suatu hal yang tidak terhindarkan adalah 'rangkaian yang berbeda secara aktual dan mendadak'. Bagaimana menentukan pilihan tindakan dan praktik yang tepat dengan menggunakan metode analisis (entah bersifat kuantitatif maupun kualitatif), yang kenyataannya sering berbeda hasilnya di lapangan.Â
Karena itu, krisis yang tidak terberi dan berbeda ditandai oleh kelahiran dan kemunduran kesadaran atas peristiwa krisis, maka sebetulnya krisis tersimpan dalam jejak dan sinyal yang tersembunyi.
Lalu, krisis mencuat kembali dalam rentang waktu yang belum diketahui kapan berakhirnya. Perbedaan akan terjadi dalam peristiwa krisis, ketika berlaku juga rangkaian perbedaan periode, wilayah, dampak, dan proses keberlangsungan masa pemulihan atau perubahan yang diinginkan.Â
Serangkaian peristiwa krisis dimaksudkan bukanlah permasalahan yang lama menggumpal tiba-tiba meledak. Singkatnya, perbedaan krisis juga bukanlah permasalahan, tetapi terjalin kelindang dengan krisis sebelumnya.
Tindakan penanganan untuk perubahan dan transformasi yang mengiringi peristiwa tertentu bukanlah semacam salinan atau sebuah reduplikasi.Â
Rangkaian menunjukkan penerimaan, bukan keengganan menerima 'perbedaan, keacakan dan kesaling-silangan', yang mungkin boleh saja terjadi. Bukankah 'metode analisis' dan 'pilihan tindakan' penanganan krisis atau resesi menuju perubahan yang diharapkan merupakan salah satu sistem pemikiran, yang dicoba diterapkan oleh institusi?
***
Bukanlah permasalahan jika kita mengurutkan kembali kesimultanan, perincian kronologis, perbedaan-perbedaan, batasan-batasan, jalin kelindang, dan asal-usul yang terpisah, melainkan satu atau lebih serangkaian peristiwa dan tanda-tanda yang sama. Suatu rangkaian yang pertama bukanlah sebagai penyebab rangkaian yang kedua dan seterusnya.Â
Titik tolak krisis yang satu bukanlah sebuah jalinan kausalitas dan gerak linear bagi krisis lain, yang berbeda taraf dan durasinya. Misalnya, krisis pangan dipicu oleh krisis antara Rusia dan Ukrania. Telah diketahui, Rusia dan Ukrania penghasil gandum terbesar ketiga dan kelima dunia.
Karena itu, semuanya bergerak dari sebuah relasi. Kita tidak perlu mengeja ulang setiap pernyataan, jika terdapat rangkaian peristiwa yang sama, kecuali kita bisa melalui ambang batas relasi yang menggambarkan dan menentukan perubahan, melampaui setiap kemunculan relasi di balik peristiwa krisis yang menyangkut dirinya sendiri.Â