Perubahan dan transformasi dengan rangkaian peristiwa tersembunyi diungkap sandinya terjadi di masa lalu dan masa kini, menyediakan keseluruhan dan sebagian dari ingatan kolektif. Peristiwa yang terjadi di masa kini kadangkala dibandingkan dengan jejak-jejak masa lalu.
Pada saat perbandingan terjadi di masa lalu, tidak serta merta perubahan akan menampilkan obyek-obyek atau wujud baru. Mungkin kita mencoba menemukan perbedaan-perbedaan teknik pengamatan dan diagnosis, indikator pemantauan, pelacakan mutasi dan sumber pandemi, faktor-faktor kemunculan krisis politik, ekonomi dan kesehatan beserta tanda-tanda siklusnya, termasuk bencana alam.Â
Belum lagi kita melihat perbedaan jenis pernyataan dan penentuan strategi dan kebijakan yang tepat dan terpadu terhadap krisis, resesi dan bentuk kemunduran lainnya ke arah transformasi, dari ancaman kelaparan ke arah kondisi yang terbebas dari kelaparan.Â
Kita lantas menggebu-gebu mengatakan, bahwa setiap obyek pembicaraan tentang penampakan suksesif dan retakannya lebih jelas sebagai rangkaian peristiwa. Transformasi tidak terbentuk hanya rutinitas makan roti atau gandum setelah mereka lapar di siang hari.
Perubahan dan transformasi datang dari alur dan tanda-tandanya sendiri. Penampakan wujud dilayani oleh alur dan tanda-tanda perubahan yang samar-samar, maka tidak ada lagi rangkaian kosa kata yang menerangi ruang kosong.Â
Rangkaian kata-kata dan benda-benda terapung-apung di antara celah-celah kronologi, dibandingkan akar-akar peristiwa sejarah tercerabut dari lapisan materi atau dimensi lahiriah, selanjutnya tertanam kembali diantara perubahan dan transformasi. Wujud krisis apa yang nampak? Bagaimana mereka saling berangkaian?
Kita tidak bermaksud untuk membayangkan rangkaian peristiwa krisis, siklus atau resesi berubah drastis dalam beberapa waktu ke depan.Â
Seseorang mungkin bisa menelusuri perbedaan besar di balik perbedaan kecil, bahkan melacak perbedaan paling kecil lagi yang terpilah, agar lebih jelas batas-batas tercapai karena batasannya.Â
Batas-batas penampakan wujud yang harus dilalui oleh tanda-tanda, menjebak langkah kita untuk meraba-raba peristiwa yang belum terjadi.
Wabah penyakit yang menjangkiti, selanjutnya diisolasi, dicatat, didata, dan diberi proses penyembuhan. Setelah dinyatakan sembuh dari krisis ekologis menandai keseimbangan alamnya sendiri, mereka dibedakan statusnya sebagai orang sehat atau tanda kelestarian terpenuhi.
Dalam relasi-relasi kausalitas dan perubahan dibalik level krisis, siklus atau kemunduran dari kehidupan sebagai rangkaian peristiwa tidak dapat diputar-balikkan dengan nilai tanda yang telah terbentuk sebelumnya.