Saling menjegal hanya akan menciptakan “Neraka adalah Orang Lain” yang baru.
Selama Taliban “tidak berbeda” dari sebelumnya, sulit untuk melepaskan sosoknya sebagai “Neraka adalah Orang Lain” di muka bumi.
Aljazeera melansir berita berjudul: Will Taliban rule be different this time in Afghanistan? Boleh dikata, orang-orang akan mengajukan sebuah pertanyaan yang serupa. (aljazeera.com, 18/8/2021)
Sebaliknya, kisah seorang anak muda yang bermimpi menuju masa depan, di kolom langit Afganistan.
Hari itu, seorang anak muda memutuskan untuk iseng-iseng menelusuri setapak jalan dilalui orang-orang.
Anak muda berada di luar untuk melihat tanggapan dan kesan yang muncul dibenak sesama warga Kabul.
Tetapi, ternyata dia menemukan jalanan hampir senyap.
Terdapat toko dan pasar telah tutup. Anak muda itu nyaris tidak melihat ibu, anak-anak, dan perempuan.
Dimana-mana, hari itu biasanya orang-orang keluar pada jam seperti biasanya memiliki hajatan untuk berbelanja atau menikmati keseharian. Pemandangan jalanan yang senyap.
Anak muda itu menyadari bahwa perempuan tidak akan lagi bisa berjalan di jalanan dengan dandanan menarik, atau muda mudi dengan bunyi musik merdu, alat kecantikan yang menantang, dan sepatu hak tinggi.
Canda gurau mereka mungkin tidak lagi terdengar di pusat perbelanjaan atau tempat nongkrong lain.