Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Ketika Lawakan Zelensky Tidak Lucu

2 Oktober 2022   12:05 Diperbarui: 20 Desember 2023   09:48 1740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (AFP / GENYA SAVILOV via KOMPAS.com)

Apa hasil dari hari ke-219 serangan Rusia terhadap Ukraina, Jumat 30 September 2022?

Dua diantaranya, yaitu penandatanganan dokumen perjanjian oleh Vladimir Putin, Presiden Rusia dan serangan militer.

Dokumen perjanjian berisi tentang pencaplokan empat wilayah Ukrania, yaitu Donetsk, Kherson, Luhansk, dan Zaporizhzhia.

Serangan militer di medan perang di hari yang sama, yang mengakibatkan 23 orang tewas dan 28 orang luka-luka.

Awal bulan 2022, kondisi warga sipil tercekam atas serangan Rusia ke Ukrania. Genderang perang telah ditabuh.

Perang antara kedua negara bekas Uni Soviet telah menumpahkan darah, meneteskan air mata, dan menghancurkan masa depan. 

Tawa menjadi jeritan, lelucon menjadi tangisan.

Boleh saja Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mantan pelawak, akhirnya tidak bisa tertawa dan melawak tatkala terjadi serangan Rusia terhadap negaranya. 

Andaikata dia sedang melawak, maka lawakannya hambar.

Umpama dia tertawa, lantas ketawanya pun tidak lucu lagi. Dia malahan hanya menertawai dirinya. 

Lelucon dari sosoknya yang lugu muncul tanpa panggung komedi, melainkan bayangan.

Anggaplah muncul ketidakhadiran kata andaikata atau bagaikan. 

Perang pun akhirnya pecah, yang tidak terelakkan berkecamuk antara Rusia dan Ukrania. 

Tetapi, kenyataannya berbeda dari perkiraan sebelumnya.

Beberapa tahun sebelum menjadi presiden, Zelensky pernah menjadi salah satu komedian televisi paling kondang di Ukrania. 

Tanpa mempertentangkan hak memilih dan dipilih dalam pemilihan presiden, Zelensky seorang komedian yang tidak memiliki pengalaman politik ketika terpilih kurang dari tiga tahun lalu, 2019.

Dia telah mengalahkan petahana, Petro Poroshenko, sosok penguasa yang Zelensky sindir dalam tayangan film serialnya, Servant of the People, secara harfiah berarti "Pelayan Rakyat."

Dia tidak tiba-tiba saja muncul sebagai pemimpin perang yang meyakinkan, kecuali sekian banyak menjungkir-balikkan diri dalam dunia lain.

Sebuah dunia yang tidak asing dia geluti di luar dunia politik.

Seperti logika Hegelian, sosok Zelensky yang kita bicarakan, tidak ada sanjungan berlebihan saat keputusan untuk memilih terjun ke gelanggang politik di tahun 2018.

Servant of the People menjadi nama partai politik yang didirikan sesuai judul filmnya.

Dia yang membiayai partai politiknya untuk membuktikan sindirannya, yang membuat tidak termaafkan oleh petahana yang korup dalam kondisi penilaian dan penggambaran dunia anti-kemapanan.

Keputusan berikutnya di luar perkiraan. Dunia mengingatkan Zelensky agar keluar dari pembatasan yang kaku.

Daripada hanya sebagai pelawak, sang penghibur publik, mendingan memilih untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

Jika Zalensky memainkan karakter fiksi sebagai seorang guru bernama Vasily Goloborodko berusia 30-an di serial Servant of the People, film fiktif.

Pada suatu pagi, dia bangun tidur. Lalu, cukup penasaran untuk mengetahui bahwa dia telah terpilih sebagai presiden dengan meraup 67 persen suara. 

Dia memenangkan pemilihan presiden karena rakyat Ukrania telah mencapai titik jenuh yang memuncak hingga di ubun-ubun.

Dalam dunia nyata, dia mengalami pengulangan berbeda dalam yang sama. Berbeda karena apa yang terjadi dalam dunia mimpi menjadi dunia nyata. 

Yang sama karena dia bertarung dalam pemilihan presiden, yaitu peristiwa yang sama. 

Mula-mula sebagian orang menilai Zelensky tidak lebih dari suatu kisah dalam komik sebagai lelucon konyol.

Pada kenyataannya justru dia telah memenangkan secara telak dalam pemilihan presiden di tahun 2019 dengan meraih 73 persen suara.

Orang mengetahui bahwa peristiwa politik, dia menjalankan sisi lain sebagai pemanggung dunia dalam cara kondisional, dalam peran yang dimainkannya dari sebuah interpretasi atau arus balik suatu kalkulasi yang menghubungkan dengan kepentingan.

Satu contoh reflektif dari Zelensky tidak pernah cenderung untuk menyerah dalam kondisi sesulit apa pun. 

Sebagian orang justru meragukan kemampuannya. Berharap percaya diri dan keberaniannya seiring dengan perjuangan menghadapi ancaman masa depan negerinya.

Tetapi, kemenangan Volodymyr Zelensky pada pemilihan presiden itu menimbulkan aroma tidak sedap, karena sebagian besar kampanye ditengarai telah dicukongi oleh Igor Kolomoisky, sosok salah satu oligarki terkaya sekaligus paling korup di Ukrania.

Sebuah bahasa politik kesepakatan mengenai retorika, kepentingan, dan sebagainya dari sisi permainan belum usai. 

Di sinilah bentuk lain dari boneka oligarki membayangi negara; ketika korban retorika dan orang yang tidak bersalah memiliki bahasa sentilan, bukan picisan.

Kecurigaan pun muncul datang dari luar. 

Orang-orang khawatir karena di pikiran mereka hanya seputar kehadiran pemimpin boneka, yang terkendalikan sang cukong. 

Sehingga ada seseorang menilai Zelensky setelah menyusun undang-undang anti-oligarki hanyalah menopengi diri dari ketidakmampuannya untuk mengelola negara.

Sebab, jika satu penopengan diri murni tidak terpenuhi, dia harus menghadirkan diri dari satu sisi sebagai sosok yang tidak pemalu. 

Jika hal itu tidak pernah terjadi dan siapa yang terlalu tergesa-gesa menunjukkan komedi siapa? Atau apa alur cerita Servant of the People dari siapa?

Sindiran dan pembebasan dari korupsi di Ukrania memang tidak sendirian Zelensky. 

Tetapi, seluruh pemangku kepentingan, negara dan rakyat. 

Semuanya telanjur mencitrakannya sebagai sosok presiden, yang diberi kesepakatan mengenai demokrasi sedang tumbuh, bukan tepuk sorai dari penonton komedi.

Caranya bukan juga untuk mengidentifikasi diri menjadi sosok pro-demokrasi atau anti-korupsi. 

Jika perlu dua sisi itu, seperti baru saya katakan, mereka perlu bersepakat mengenai siapa yang berada di pihak tertawa, kecewa, khawatir, dan benci dengannya sebagai sisi kelemahan.

Lawakan atau kocak sedang dipertaruhkan dalam dunia yang berbeda setelah sensasi dipuja, dan digemari oleh rakyatnya yang mengimpikan akan ada perubahan seperti dalam pidato pemilu yang telah berlalu. 

Sebuah harapan tinggallah harapan yang nyaris sudah basi pembicaraannya.

Orang-orang tidak pernah lupa akan kemenangannya sama ketidaklupaannya pada janji-janji yang pernah dia pidatokan. 

Dia berhasrat untuk memerangi korupsi dan membawa perdamaian di timur negara itulah menjadi janjinya.

Segera setelah korban impian memahami perubahan yang tidak kunjung terwujud, maka dari keadaan yang berbeda.

Mereka berbicara, sependapat dengan sesama warga, bahwa dalam peta bumi menyediakan wilayah administrasi Ukrania sebagai sebuah negara kecil.

Di situlah Volodymyr Lezensky dalam zaman keterbukaan, lawakannya tidak berlaku di sebagian besar wilayah pembicaraan tentang kuasa politik.

Dia tidak lagi mengandalkan Mercedez anti-peluru yang didermakan oleh Kolomoisky, rekan bisnisnya di tempo hari.

Mendekati penampilan sebelumnya, Zelensky tidak ingin dijuluki sebagai badut atau digelar sebagai pentolan tidak becus dari miliarder Ukrania, Kolomoisky. 

Dia sosok begitu tangguh dari sisi militer, sehingga dia dikisahkan mampu menghancurkan pasukan Rusia dengan dukungan unit paramiliternya. 

Kenyataannya juga tidak terbukti di kemudian hari.

Sementara, Rusia sudah bukan rahasia umum menjadi negara kedua dengan kecanggihan militer terbesar kedua dunia. 

Kekuatan militernya bisa mengarah pada panggung komedi tatkala menghadapi Ukrania. Padahal Putin setinggi 5 hingga 7 kaki pernah Kolomoisky gelari sebagai "kurcaci skizofrenia". 

Siapa sesungguhnya kurcaci yang gila jika tidak tertawa sehari?

***

Memang harus tampil, yang pada akhirnya semua jenaka atau semua jenis lawakan dengan tema kekuatan militer dunia sebagai satu-satunya, yang akan memunculkan pertanyaan tentang berapa kemampuan Ukrania menahan serangan Rusia dari segala arah. 

Sudah bisa tertebak di sini selera humor Volodymyr Zelensky jika Rusia ingin menguasai Ukrania. Cukup Putin memilih play, mampus!

Sebelum Zelensky menjadi sasaran, Rusia tidak ingin dalam kesembronoan menyerang jika tidak ada alasan yang tepat. 

Meskipun juga Ukrania tidak nekat untuk bertahan terlalu lama atas invasi Rusia sebagai negara tetangga. 

Setiap perang adalah akhir dari rasionalitas, ia masih tetap menjadi ruang pelepasan kebencian atau wilayah penyaluran kesenangan khusus.

Dari keintiman pada perselisihan, Zelensky tidak membaca dunia di sekitarnya bahwa bukan hanya perubahan yang warga seantero jagat dambakan.

Tetapi, dia juga punya selera humor atau lawakan yang tidak lucu akan menjadi lucu kembali jika tidak ada konflik dengan Putin, Presiden Rusia. 

Agar terjadi di kemudian hari serial film komedia, Lezensky perlu berterima kasih pada Putin.

Berkat serangan Rusia atas Ukrania, kisahnya akan berbeda jika berhadapan pada sebuah kekacauan dan perselisihan di antara tetangga, maka di situlah perlu suasana santai yang melibatkan lelucon segar.

Sebab, setiap perang hanya akan mengarah pada apa yang Levina sebut sebagai "wajah dari sang Lain", sekalipun itu tetangga dekat.

Saat ini, seperti terberitakan, Zelensky Presiden Ukrania sebagai mantan komedian menjadi pusat dari perang baru.

Presiden Ukrania yang saat ini berusia 44 tahun membayangkan diri masih tampil sebagai komedian. 

Zelensky sebagai pusat dari perang baru perlu mengingat ulang melalui TV satire, sindiran bermain piano dengan "alat kelaminnya." (nypost, 2022/02/24).

Saat kemunculan bunyi sirene udara tidak berhenti meraung-raung di Kiev, Ibu Kota Ukrania, selama hari Kamis, 24 Februari 2022, yang menandai ketidakhadiran selera lawakan Volodymyr Zelensky.

Mesin perang dari kendaraan lapis baja seakan-akan membungkam tawa Presiden Zelensky di menit-menit terakhir setelah invasi Rusia ke wilayah negaranya.

Mesin perang Ukrania turut menambah suasana gemuruh di tengah skenario perang yang tidak bersifat utopis telah tersaji jelas di depan mata warga global, di mana muncul kekhawatiran sebelumnya akan terjadi perang.

Bunyi ledakan kuat dari senjata pasukan Ukrania ternyata tidak sehebat dan sekuat dengan serangan Rusia yang menggelegar. 

Sasaran ledakan dari mesin perang Rusia terarahkan pada darat, langit, hingga laut Ukrania. 

Banyak orang khawatir, berlari keluar dari rumahnya dan takut pada pembunuhan yang pasukan Rusia lakukan terhadap anak-anak, ibu, dan bapak mereka.

Kini, pidato Volodymyr Zelensky untuk menanggapi serangan Rusia atas Ukrania dalam video berdurasi 100 detik yang BBC siarkan tidak sama sekali menunjukkan selera humor.

"Saya tetap berada di kantor pemerintah bersama dengan yang lain," kata Zelensky. "Musuh telah menetapkan saya sebagai sasaran nomor satu, dan keluarga saya sebagai sasaran nomor dua." (BBC, 2022/02/27).

Dia memang berbeda, tidak lagi mengundang kocak atau ketawa ngakak tatkala terjadi krisis Ukrania dan Rusia sebagaimana lazim penampilannya di acara televisi dan film di tahun sebelum terpilih menjadi presiden.

Kita bisa bayangkan, seumpama sang Putin bersama balatentara Rusia menduduki Kiev, lalu menangkap Zelensky. 

Apa jadinya, gugup, pucat atau dongkol saat terjadi pertemuan mendadak antara Putin dan Zelensky. 

Orang-orang bisa jadi tersipu atau berimajinasi sejenak mengenai Zelensky saat mencoba untuk melawak di hadapan Putin dan para pasukannya.

Biarlah perbedaan mendatangi dunia nyata antara keajaiban dari populeritas Zelensky dan keajaiban terhadap kemenangan Ukrania atas Rusia. 

Orang-orang berbicara mengenai permainan memasuki perang yang berakhir dengan perdamaian. 

Tetapi, Putin mengulur waktu menyepakati suatu proses perdamaian dengan Zelensky lantaran masih tetap tidak bisa menyembunyikan lelucon.

Apa yang tidak bisa tersembunyikan dalam krisis Ukrania-Rusia. 

Tawa dan sedih, susah dan senang, derita dan bahagia hanyalah silih berganti muncul dan lenyap dalam kehidupan, yang sisi lain kadang kala terselingi perang terbuka. 

Putin, Presiden Rusia, tidak doyang berguyon berlawanan terhadap Volodymyr Zelensky, Presiden Ukrania, yang terbayangkan sebagai komedian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun