Tetapi, seluruh pemangku kepentingan, negara dan rakyat.Â
Semuanya telanjur mencitrakannya sebagai sosok presiden, yang diberi kesepakatan mengenai demokrasi sedang tumbuh, bukan tepuk sorai dari penonton komedi.
Caranya bukan juga untuk mengidentifikasi diri menjadi sosok pro-demokrasi atau anti-korupsi.Â
Jika perlu dua sisi itu, seperti baru saya katakan, mereka perlu bersepakat mengenai siapa yang berada di pihak tertawa, kecewa, khawatir, dan benci dengannya sebagai sisi kelemahan.
Lawakan atau kocak sedang dipertaruhkan dalam dunia yang berbeda setelah sensasi dipuja, dan digemari oleh rakyatnya yang mengimpikan akan ada perubahan seperti dalam pidato pemilu yang telah berlalu.Â
Sebuah harapan tinggallah harapan yang nyaris sudah basi pembicaraannya.
Orang-orang tidak pernah lupa akan kemenangannya sama ketidaklupaannya pada janji-janji yang pernah dia pidatokan.Â
Dia berhasrat untuk memerangi korupsi dan membawa perdamaian di timur negara itulah menjadi janjinya.
Segera setelah korban impian memahami perubahan yang tidak kunjung terwujud, maka dari keadaan yang berbeda.
Mereka berbicara, sependapat dengan sesama warga, bahwa dalam peta bumi menyediakan wilayah administrasi Ukrania sebagai sebuah negara kecil.
Di situlah Volodymyr Lezensky dalam zaman keterbukaan, lawakannya tidak berlaku di sebagian besar wilayah pembicaraan tentang kuasa politik.