Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Demi Panggilan dan Suara di Luar Tembok

28 September 2022   07:55 Diperbarui: 8 Oktober 2022   16:05 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : antaranews.com, 28/09/2014

Jika kita melihat data tersebut, maka publik menilai faktor ekonomi sebagai biang menurunnya kepuasan atas kinerja pemerintah, khususnya satu tahun terakhir.

Tercatat, penurunan tingkat kepuasan sebesar 6,51 persen, dari 72,93 persen di Januari ke  66,42 persen di Juni 2022.

Kenaikan harga barang pokok sebesar 48,38 persen, pengangguran akibat pandemi hingga menanjaknya harga BBM masing-masing 19,98 persen dan 11,34 persen. Kenaikan harga kebutuhan pokok alias inflasi dan pengangguran merupakan bagian dari variabel ekonomi makro.

Masih lanjut, penilaian publik atas kinerja pemerintah yang menyatakan tidak puas dan sangat tidak puas meningkat 4 persen.

Angka tidak puas dan sangat tidak puas sebesar 28,78 persen di Juni, meningkat dibandingkan Januari 2022 sebesar 24,23 persen dari total jumlah tidak puas dan sangat tidak puas. (detik.com, 15/07/2022)

Kita juga perlu memeriksa logika yang naif dan absurd masih terngiang-ngiang di telinga: "Tidak semua orang harus dipuaskan dengan kinerja pemerintahan." Apa yang ingin dikatakan oleh aktivis '98 merupakan bagian dari kesantunan politik.

Kita tidak mendengar langsung apa 'bagian dalam' pembicaraan antara aktivis '98 seperti Adian Napitupulu, Mustar Bona Ventura, Fendy Mugni, dan Musyafaur Rahman dengan Presiden Jokowi.

Tetapi, kita percaya, tidak ada rahasia antara kedua belah pihak dalam membahas kondisi perekonomian dan agraria.

Kita tidak pernah meletakkan telinga di ruang kosong saat orang-orang penting di negeri berbicara tentang aktivis '98, yang memanfaatkan kesantunan politik di tengah kondisi yang bisa4 kita saksikan sendiri.

Berkat jepretan kamera atau perbincangan melalui media sosial secara terbuka bisa kita lihat dan dengar tentang peristiwa apa yang berkembang di dunia luar. Sah adanya, ketika aktivis '98 turut mengamini sambil memberi catatan terhadap Presiden Jokowi sebagai wujud kepedulian anak bangsa.

Kata lain, aktivis '98 dengan kesantunan politik yang ada dengan cara yang berbeda tidak menutup mata dan telinga terhadap kondisi kehidupan bangsa dan negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun