Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sepenggal Kisah tentang Menjadi Abad Cina

15 September 2022   13:55 Diperbarui: 8 Oktober 2022   20:52 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Listening to the wind of change

The world is closing in

Did you ever think

That we could be so close, like brothers

Cina pun juga bersesuaian dengan inspirasi lagu Wind of Change. Mereka ingin melakukan perubahan melalui 'sang reformis', 'sang arsitek perekonomian' atau Presiden yang bernama Deng Xiaoping.

Dia dikenal sebagai sosok 'pemimpin negeri Tirai Bambu' yang melakukan sintesa antara ideologi sosialisme dengan mereduksi doktrin komunisme dan unsur-unsur 'kapitalisme ekonomi pasar bebas' ala Cina.

Sehingga Cina menjadi salah satu negara dengan laju perkembangan ekonomi tercepat di dunia.

Kita mengetahui, bahwa masa pemerintahannya juga diwarnai dengan peristiwa berdarah yang terjadi di Lapangan Tiananmen Beijing tahun 1989.

Cina sadar, mereka hidup bukan lagi di zaman Dinasti Han (206 SM-220 M) sebagai peletak dasar dan sang pembangun "Jalur Sutera" (Silk Road), sekalipun terdapat utak-utak ulang dari pemimpinnya di era mutakhir. Sekarang, mereka percaya berada di zaman sibernetika.

Semirip fase dan zaman Cina menjelang akhir abad keduapuluh, "Tembok Berlin" runtuh berselang beberapa waktu bubarnya Uni Soviet.

Di lain tempat, "Tembok Raksasa Cina"-The Great Wall (difilmkan tahun 2016, lagi-lagi saya tidak menontonnya) masih tampak berdiri kokoh hingga saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun