Mohon tunggu...
Erlyn Choirun Nisa
Erlyn Choirun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa Uin Maliki Malang. Tinggal di kota Malang asal Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Kisah Keluarga Beruang dan Harimau

11 Desember 2016   20:34 Diperbarui: 12 Desember 2016   11:30 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu hari, terdapat 3 beruang dalam sebuah rumah dekat dengan sungai yang tidak jauh dari rumahnya. Dari 3 beruang tersebut ada ayah beruang, Ibu beruang, dan anak beruang yang masih kecil. Mereka hidup bahagia dan sejahtera.

Tidak lama kebahagiaan itu rusak, karena datanglah harimau yang sedang kelaparan, menemukan keluarga beruang itu yang sedang tertidur pulas dimalam hari, kemudian sang harimau mengamati badan beruang-beruang tersebut, tak dipungkiri mata harimau itu langsung tertuju pada anak beruang yang masih kecil, yang keliatan dagingnya yang segar dan mungil itu. Dengan mengendap-endap tapak kaki harimau tersebut, ia perlahan-lahan mengambil anak beruang yang tertidur tak sadarkan diri tersebut. Si anak beruang tidak tahu, bahwasannya didepannya ada bahaya yang sedang menimpanya.

Tak lama kemudian anak beruang tersebut terbangun, karena harimau tersebut menyenggol sesuatu yang ada didepannya, anak beruang yang terbangun melihat harimau didepan matanya yang besar itu sangat ketakutan, dan sembari menjerit-jerit memanggil-manggil orangtuanya. Sang Ibu dan Ayah beruang tersebut terbangun dan berdiri terperanjat, segera mengejar anaknya yang sedang dibawa oleh harimau dalam cengkraman mulutnya.

Sang harimau melarikan diri kedalam hutan dengan membawa anak beruang yang akan jadi santapannya dengan berlari kencang, ketika sudah sekian lama berlari, ia pun berhenti sejenak karena dirasa sudah jauh dari kejaran orang tua anak beruang.

Si anak beruang masih menangis memanggil Ayah dan Ibunya, dengan tangan menutupi wajahnya yang sangat sedih, takut, dan gelisah. Harimau yang mau memakan anak beruang tersebut menjadi iba, akhirnya dilepaskan si anak beruang tersebut dari cengkraman gigi taringnya yang sangat runcing dan tajam tersebut.

Sang harimaupun mengajak si anak beruang itu jalan-jalan mengitari hutan, sembari menghapus kesedihan yang sedang dialami anak beruang tersebut karena sudah terpisah dengan kedua orang tuanya.

Sekian lama bersama harimau, sang anak beruang tersebut selalu bertanya tentang kedua orang tuanya di sepanjang jalan kepada harimau, karena sangat merindukannya. Hati harimau yang tersentuh dengan ucapan si anak beruang karena selalu mempertanyakan orangtuanya, dengan perasaan iba berkata kepadanya, bahwa dia akan dipulangkan besok kepada orang-tuanya.

Dan keesokan paginya, harimau membawa si anak beruang kembali ke tempat tinggalnya, sesampai di rumah si anak beruang tersebut. Dari kejauhan terlihat keluarga beruang tersebut masih sangat dirundung kesedihan yang mendalam, karena anak laki-laki satu-satunya yang masih kecil telah lenyap diculik oleh harimau. Si anak beruang yang melihat keluarganya tersebut, langsung berlari meninggalkan harimau yang berada disampingnya dengan cepat menghampiri orangtuanya sembari berteriak, “Ayahhh, Ibuu, teriaknya” (sambil menangis terisak-isak). Dan orangtua harimaupun berlari menghampiri anaknya yang telah lama hilang tersebut sembari menangis bahagia, dan memeluk anaknya tersebut dengan erat-erat.

Sang harimau yang melihat tangis keluarga tersebut, ikut merasakan kesedihan yang mendalam, karena dalam hatinya merasakan bahwa hidupnya hanyalah seorang diri tanpa keluarga dan teman-teman yang menyayanginya. Dengan tertunduk lesu, ia berjalan kembali ke tempatnya dengan menahan perasaan bersalah kepada keluarga beruang tersebut.

Setelah sekian lama berpelukan lama, si anak beruang tersebut tidak menyadari bahwa harimau yang menculiknya telah meninggalkannya. Kemudian si anak beruang tersebut bertanya kepada ibunya, “Ibu tidak melihat harimau yang menculikku di semak-semak sana itu?”, sembari menunjuk semak-semak gelap di kejauhan depan rumahnya. Sang ibu menjawab, “ tidak nak, memangnya kenapa?, jawabnya”. Kata si anak beruang, “ Ibu dan Ayah harus berterimakasih pada harimau tersebut, karena ia tidak jadi memakanku karena ia menyadari kesalahannya, buktinya ia telah mengembalikan aku dengan baik-baik saja, tutur si anak beruang tersebut”.

Kemudian dengan melihat kanan dan kiri, si anak beruang tersebut berjalan mengitari daerah rumahnya mencari-cari keberadaan harimau tersebut. Usai sudah memakan waktu berjam-jam pencarian keberadaan harimau tersebut dengan ditemani kedua orangtuanya, akhirnya keluarga tersebut kembali ke rumahnya, karena hari sudah mulai gelap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun