Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Penulis Poem, Eduparenting, Trip, dan Ghost Story. Sangat Menyukai Traveling dan Dunia Literasi Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suara Tangis di Ruang Baca

20 Maret 2023   19:30 Diperbarui: 20 Maret 2023   19:43 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi : jitunews.com

"Mimpi apa Mas? Hantu??"

"Ah enggak kok...." aku tersenyum kecut seraya mengusap wajahku.

"Mas cepet ya, soalnya ini gerbangnya udah mau ditutup!"

"Oke siap mba!" aku pun segera merapikan buku-buku yang berserakan dilantai. Sepertinya daritadi aku ketiduran saat tidak sengaja membaca novel. Syukurlah hal buruk yang kualami tadi hanya sebuah mimpi.

"Eh, tapi...Ini apa?"

Tampak terlihat ada darah yang merembes dari lantai kayu yang ku duduki. Dan yang tidak biasa, rembesan darah itu nampak seperti darah yang masih segar.

"Astaga ini bukan sekedar mimpi!"

***

Akhirnya pihak kepolisian membongkar lantai kayu di perpustakaan. Dan ditemukanlah mayat seorang wanita berusia 20  tahunan terkubur disana. Dari hasil autopsi, wanita itu sudah meninggal sekitar 10 tahun yang lalu. 

Konon dari hasil penyelidikan, wanita itu adalah korban pembunuhan, namanya Andini. Dia dibunuh oleh kekasihnya dengan sangat sadis, wajahnya dilukai hingga hancur. Dari motif pembunuhannya, diketahui sang kekasih yang berprofesi sebagai seorang pustakawan ini, merasa sakit hati karena Andini akan menikah dengan lelaki lain. Ia kemudian membunuh Andini dan  menyembunyikan mayatnya didalam lantai perpustakaan,  yang kala itu masih dalam tahap pembangunan. 

Kejadian yang sangat mengenaskan, dan merupakan pengalaman yang sangat mengerikan bagiku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun