Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Penulis Poem, Eduparenting, Trip, dan Ghost Story. Sangat Menyukai Traveling dan Dunia Literasi Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pantai Tak Nyata (Bagian 2)

15 November 2022   15:14 Diperbarui: 14 Maret 2023   09:27 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Si kakek tampak berpikir sesaat. "Oh ada ada.... deket dari sini kang!" si kakek pun menjelaskan sambil menunjuk kearah yang dimaksud "ehm, kira-kira di depan sekitar 1 kilometer lagi ada jalan kecil dekat hutan...  dari situ akang tinggal belok ke sebelah kiri!'

"Oh ya kek, makasih!" ujar kami serentak.

Lalu kami pun melanjutkkan perjalanan. Sesaat sebelum pergi, aku menoleh ke arah kakek tua itu. Ada sedikit perasaan janggal dari senyumannya. 

***

Akhirnya kami pun tiba disebuah penginapan yang tidak terlalu besar, tapi terlihat cukup nyaman. Andi menurunkan barang-barang kami. Dan aku pun segera melakukan proses check-in. Tak banyak orang yang berjaga dilobby. Karena waktu masih dini hari. Hanya tampak dua orang lelaki berusia 20an mengenakan pakaian pangsi lengkap dengan ikat kepalanya. Akupun segera menghampirinya. Mataku melirik kearah papan nama penginapan yang tampak usang. Tertulis nama Sawengi yang dalam bahasa sunda artinya semalam. Unik pikirku.  

"Maaf A, ada kamar kosong?" tanyaku pada petugas yang berjaga itu.

"Ada bu, mau berapa kamar?"

"Satu kamar aja, A!"

"Yang deluxe atau yang executive bu ?" tanya petugas seraya menyodorkan pamflet yang menjelaskan fasilitas di masing-masing kamar. Aku membaca sekilas. 

"Ehm, yang deluxe aja!"

"Oh ya bu boleh, silahkan isi dulu!' petugas tadi memberikan selembar kertas untuk melengkapi data. Lalu tak lama kemudian,ia memberikan kami kunci kamar dan kami pun bergegas untuk  beristirahat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun