Si kakek tampak berpikir sesaat. "Oh ada ada.... deket dari sini kang!" si kakek pun menjelaskan sambil menunjuk kearah yang dimaksud "ehm, kira-kira di depan sekitar 1 kilometer lagi ada jalan kecil dekat hutan... Â dari situ akang tinggal belok ke sebelah kiri!'
"Oh ya kek, makasih!" ujar kami serentak.
Lalu kami pun melanjutkkan perjalanan. Sesaat sebelum pergi, aku menoleh ke arah kakek tua itu. Ada sedikit perasaan janggal dari senyumannya.Â
***
Akhirnya kami pun tiba disebuah penginapan yang tidak terlalu besar, tapi terlihat cukup nyaman. Andi menurunkan barang-barang kami. Dan aku pun segera melakukan proses check-in. Tak banyak orang yang berjaga dilobby. Karena waktu masih dini hari. Hanya tampak dua orang lelaki berusia 20an mengenakan pakaian pangsi lengkap dengan ikat kepalanya. Akupun segera menghampirinya. Mataku melirik kearah papan nama penginapan yang tampak usang. Tertulis nama Sawengi yang dalam bahasa sunda artinya semalam. Unik pikirku. Â
"Maaf A, ada kamar kosong?" tanyaku pada petugas yang berjaga itu.
"Ada bu, mau berapa kamar?"
"Satu kamar aja, A!"
"Yang deluxe atau yang executive bu ?" tanya petugas seraya menyodorkan pamflet yang menjelaskan fasilitas di masing-masing kamar. Aku membaca sekilas.Â
"Ehm, yang deluxe aja!"
"Oh ya bu boleh, silahkan isi dulu!' petugas tadi memberikan selembar kertas untuk melengkapi data. Lalu tak lama kemudian,ia memberikan kami kunci kamar dan kami pun bergegas untuk  beristirahat.Â