Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Penulis Poem, Eduparenting, Trip, dan Ghost Story. Sangat Menyukai Traveling dan Dunia Literasi Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pantai Tak Nyata (Bagian 2)

15 November 2022   15:14 Diperbarui: 14 Maret 2023   09:27 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku merebahkan tubuhku di tempat tidur, namun tiba-tiba aku merasa pundakku terasa begitu berat dan kaku. 

"Yah, kok pundak bunda sakit banget ya!" Andi menghampiriku dan sedikit memijat bahuku. 

"Mungkin masuk angin, Bun!" 

"Apa iya ya" tanyaku ragu.

"Mending sekarang bunda istirahat! Siapa tau besok pagi enakan!"

"Iya yah, aku pun segera memejamkan mata dan terlelap. 

Pagi hari pun tiba, aku mendengar desiran suara dibalik jendela kamarku. Rasanya aku kenal suara ini. Dengan mata yang masih berat, aku pun terbangun dari tidur dan berjalan ke arah jendela. Ku buka tirainya. 

Perlahan sinar matahari masuk melalui celah-celah jendela. Tampak dibalik jendela hamparan pasir putih yang begitu indahnya. 

Loh kok bisa ada pantai disini?Perasaan tadi malam tidak ada pantai didaerah sini. Atau karena tadi malam langit sangat gelap, sehingga aku tidak melihatnya. Aneh, pikirku. Aku pun segera membangunkan Andi. 

"Yah bangun yah!" aku menggoyangkan tubuh Andi. "Yah, bangun!!" perlahan Andi membuka matanya sambil menggeliatkan tubuh.

"Ehm... Ya... Kenapa bun?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun