Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Penulis Poem, Eduparenting, Trip, dan Ghost Story. Sangat Menyukai Traveling dan Dunia Literasi Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pantai Tak Nyata (Bagian 2)

15 November 2022   15:14 Diperbarui: 14 Maret 2023   09:27 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari kejauhan kami hanya melihat beberapa orang anak kecil tampak sedang bermain pasir. Dan beberapa orang dewasa yang terlihat sedang duduk-duduk dipesisir. 

Aku langsung merogoh hpku dan mencoba mengabadikan pemandangan indah yang kami saksikan. Aku dan Andi memutuskan mengambil beberapa foto untuk diabadikan. 

"Bersih banget ya Yah, pantainya! Untung kita malem nyasar kesini, jadi bisa lihat pantai sebagus ini!"

"Iya, nggak nyesel dateng kesini! Bagus banget pemandangannya!"

Aku pun mengiyakan "Cuma agak sepi aja ya, Yah! Apa karena belum banyak orang tau?"

"Kayaknya sih gitu Bun! Nanti kalo udah banyak yang tau tempat ini pasti jadi viral juga!"Aku setuju dengan pernyataan Andi.

Setelah mendokumentasikan banyak gambar, kami pun memutuskan untuk pulang. Kami tak melanjutkan perjalanan ke pantai tujuan kami, karena merasa dipantai ini kami sudah cukup menikmati suasana yang kami inginkan. Aku Merasa sangat puas dan bersyukur bisa melihat pantai seindah itu. Seperti melihat lukisan keindahan alam yang menjadi nyata. 

Sesaat sebelum pulang, aku kembali menatap balik pantai Seruni. Tapi tiba-tiba saja dihadapanku hamparan pantai yang indah itu menghilang sekejap. 

'Astaga! Apa ini!' tiba-tiba yang nampak adalah pepohonan bambu yang berjajar tinggi menjulang. Gelap dan seram. Spontan aku langsung gemetar ketakutan. Aku pun langsung menarik bahu Andi. 

"YAH!!! LIHAT PANTAINYA!!!!" Andi pun menoleh perlahan. 

"AAAAARRGGGGGHh!!!!" dihadapanku bukan Andi yang berdiri, tapi sesosok makluk yang berperawakan tinggi besar. Pakaian dan wujudnya seperti manusia tapi wajahnya rata. Rambutnya panjang berwarna putih. Sontak aku terkejut ketakutan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun