Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Sebiji Kurma untuk Mengganjal Perut

2 Desember 2022   10:10 Diperbarui: 3 Desember 2022   18:29 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar by www.kanalaceh.com. Jumat, 02/12/2022. Sebuah ladang pohon kurma digurun pasir

Namun, hening tiada orang menjawab..

kemana? kemana lagi aku harus mencari? apakah aku bisa bertahan? apakah bayi mungilku bisa bertahan? aku sudah berupaya, mengapa semua ini hampa begitu saja....

bergegas singgah untuk menemukan kehidupan baru. wanita itu mengarungi perjalanan meskipun tiada harapan tertanam. langit cerah menjadi redup, mendung. menandakan akan hujan tiba....

BAYI ITU SEOLAH TAHU KONDISI IBUNYA YANG KEPAYAHAN, Maka IA MEMILIH DIAM DAN HENING SAMBIL MERATAP IBUNYA...

sampailah ia pada sebuah rumah rumah keteduhan.....

" permisi.....permisi...permisi...."mengetuk pintu perlahan dengan rentan waktu yang cukup lama. telah nampak seseorang keluar mengenakan baju lusuh dan berkata kepadanya...

" salam sejahtera, tunggu diluar sebentar, engkau kelihatan sangat letih..." ujar seseorang itu....

sembari membawa secangkir air putih dan bertanya kepadanya, mengapa kau terlihat letih sekali...

wanita itu menceritakan semuanya segala kepayahan yang terjadi padanya...

" Iya, sekarang aku mengerti penderitaanmu, dan sekarang kemana kamu akan pergi,..." ujar pemilik rumah itu...

" aku tidak tahu, aku dan anak ku saat ini memang sudah kenyang dengan bantuanmu, tapi nanti pada saat diperjalanan, aku tidak tau harus bagaimana agar dapat bertahan hidup...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun