Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sekalian Nagarinya Harus Membenarkan Imbalan

8 Desember 2019   11:14 Diperbarui: 8 Desember 2019   11:17 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Edy Priyatna 

Saat ini waktunya menampilkan. Hamparan bumi tumpah darah kita. Kaum maju selangkah demi selangkah. Waktu kebersamaan hendak bangkit kembali. Kibarkan bendera gelora dalam berlomba. Sifat menang semangat untuk juara. Ucapkan dan silakan tanah air boleh.

Tatapan berkeliling daerah luas. Seluruh orang menjadi malu karenamu. Alam ini akan rusak berantakan. Merupakan sekali lagi bukalah mata hatimu. Pagi buta azab mendatangi dirimu. Renunglah tanah kampung halaman ini. Semua segenap rakyatnya menjadi miskin.

Rindu bagaikan batang tanpa rumah. Sewaktu tidur masih tergambar warnanya. Wujud waktunya kita mengetahui lemah. Segala rakyatnya menjadi gundah. Seluruh anak buahnya naik gelisah. Segenap orang biasanya sebagai susah. Sekalian nagarinya harus membenarkan imbalan.

(Pondok Petir, 16 Nopember 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun