Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Sebenarnya Dirimu Manusia Tamak

7 Desember 2019   11:51 Diperbarui: 7 Desember 2019   12:10 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pixabay.com

Puisi : Edy Priyatna 

Hilang melayangnya rasa berkemampuan. Majenun tanggapan hati berganti. Asuh diri untuk biasa akan kembali sendiri. Bakal berubah nyata membakar semangat. Kambuh untuk akan maju kembali. Menuruti jejak para penolong. Lewat nan satu timbul nan lain. Anda sudah berkomplot dalam jaringan. Telah melibatkan banyak orang. Sejak dari kroco hingga pejabat bahkan. Batas justru pesuruhpun diikutkannya. Pelbagai cara dihalalkan penting dapat keluasan.

Ketika rumah itu akan kutanam benih kasih. Hendaknya kubawa dari pondok petir. Sebatas menjadi rumah kehangatan. Nurani beralih pada dasar alami. Tatkala ditangkappun tak merasa menyesal. Anda pandai berkelit badan nan pintar bersilat lidah. Padahal tidak mau mengakui salah. Sementara itu sudah jelas terbukti. Lagi juga lakukan usaha untuk kebebasan diri. Anda panjang akal berpencak tuturan. Enggan dituding bermental murah. Sebenarnya dirimu manusia tamak.

(Pondok Petir, 15 Nopember 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun