Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Sebagai Penaka Kepompong nan Menjelma

18 September 2019   10:28 Diperbarui: 2 Oktober 2019   12:15 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Edy Priyatna

Pokok kayu tubuhku berputar dari dataran. Tercela rendah dalam kesadaran kognisi. Sebagai sosok jiwa dari nyata ke memuai. Pendar cahaya dengan sang pencipta. Engkaulah bintang telah hadir bersinar. Tambah dengan ilmu disiplin bercahaya. Hambapun turut seperti lampu. Mengatar fatamorgana padam pudur.

Ingatlah nan terindah dan tercantik. Maka sempurna gemerlap nan benderang. Sepertinya kapan kuharap janganlah terbujur. Kampai di sini menyalinkan dirimu. Sahabatlah itu bersamaku sedang disalinkan. Pindah ganti engkau seperti kehendakmu. Aspirasi deretan sunyi mengantarmu. Peraduan dibalik langit menjadi bintang.

Tenang kau beristirahat setelah perjalanan. Safari nan jauh ini dan permainan dimulai. Masuk akal memang kalanya membulat penuh. Begitu saat dikitari lentur biasnya sekali lagi. Sebagai penaka kepompong nan menjelma. Berawal merayap dari berat menjadi haru. Naik menjadi sukacita indah hinggap di pohon. Asal mula mengawang melayang terbang.

(Pondok Petir, 03 September 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun