Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bersahaja Hujan dalam Bulan

11 Februari 2019   06:17 Diperbarui: 11 Februari 2019   06:25 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Edy Priyatna

Kemarin orang berdiskusi. Di sebuah kamar besar. Bicara tentang kado untuk esok hari. Buat kesayangan mereka. Sebagai ungkapan rasa. Kedudukan ini aku pergi ke desa. Membawa pesan dari sahabat. Kabar gembira dari semesta. Di kala langit sedang berwarna-warni. Mendarat mampir di ruang diri. Semua tercipta karena keinginan.

Keterangan terima kasih. Mereka semakin hebat. Membahas dengan debat. Saling berteriak berkelit berebut ambisi. Ketika malam mulai larut. Ketika inginku tak bisa. Seakan tak sanggup meraih jauh. Takkan pernah kembali lagi. Lapisan bianglala indah. Kemudian air jatuh membawa nasihat. Memberi kekuatan penuh semangat.

Keadaan tengah cerah merekah. Sang kota tersenyum mendengarkan. Merubah wajah menjadi haru. Tatkala terdengar suara satu mereka. Berharap besok orang akan terkejut. Bersahaja hujan dalam bulan. Tanpa kalian sesali diriku. Mohon agar kalian pahami ini. Aku belum menginginkan kalian saat ini. Namun jika aku telah membeku. Kalian pasti tahu bahwa aku telah tiada.

(Pondok Petir, 06 Pebruari 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun