Sebaran pada lendir kelemayar
memberi petunjuk pemicu memacu ganggu
karena pemusatan daya ingat
bukan rasa yang tumbuh
tertutup lapisan kemauan
Hingga menghasilkan derita
padahal penderitaan bukan sifat kita
jalan berliku kian sarat kelelahan
mengikis habis sedikit demi sedikit
setubuh daya raga memberi pilihan
Patah atau semangat nan hinggap
hilangnya rasa bertenaga
terganggu tanggapan hati
berganti pada dasar alami
melatih diri untuk biasa
Akan kembali sendiri
bagi berubah nyata
kemudian membakar semangat
bangkitkan untuk maju kembali
jeluk hati nan selalu ada keluh
Bening pada langit mulai bergerak
mengganggu benak untuk berperang
setelah habis mengasah pikiran
sugesti dapat tertapak
meninggalkan rasa tangan kosong
(Pondok Petir, 29 September 2018)
Puisi : Edy Priyatna