Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menyelinap Arus Udara Semerbak

13 Juli 2018   09:30 Diperbarui: 13 Juli 2018   09:40 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sikleptohati.blogspot.com

Puisi : Edy Priyatna

 

Sederajat dengan penglihatanmu

peniti gerimis menghujam

sisir ratap nan pengap itu mendadak

harap kehilangan batas waktu

sentral hati gemulai berirama roh 

semoga tetap dapat tersimpan aspirasi

dalam kesendirian aku melangkah

menghindar ke sudut ruang suci

 

Subuh awam terlihat sangat cemerlang

embunnya menguap pancarkan terang

membangkitkan jiwa bianglalaku

cabut datang begitu kilat

memecahkan sesuatu nan hilang

entah apa aku tak tahu

rasa itu datang menghampiri

menapak jejak jalan kejujuran

 

Sebentuk terang mentari terbang

mendatangi batas rinduku

menderita masih tetap terawat

seperti gelap nan telah sirna

dinamika kalbu tak bersahabat

gelombang jiwa acap berkehendak 

tak ada hujan turun hari ini

menyelinap arus udara semerbak

 

(Pondok Petir, 03 Juli 2018)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun