|

Dimulai tahun 2005 kembali ke kota kelahiran Kabupaten Jombang berbekal modal kurang dari 10 juta rupiah untuk membeli peralatan dasar serta bahan membuat kue. Mengenalkan produk pada teman dan tetangga, hingga akhirnya ternyata banyak yang suka dan memulai pesanan ketika ada hajatan. Selama lima sampai tujuh tahun barulah wanita cantik ini memberanikan diri untuk secara serius mempunyai usaha kue kering dan basah sebagai ladang penghasilan tambahan. Menambah asset hingga limapuluh juta lebih untuk mendirikan toko serta menambah peralatan dapur dalam skala besar. Toko di depan rumah jalan utama di Kecamatan Jogoroto barisan depan kantor Kecamatan Jogoroto dan Koramil, menjadi poin plus memudahkan konsumen dalam mencari toko kue ini. Launching Dhany Bakery mengawali perjalanan karir secara mantab di dunia roti dan kue kering ini.
Sampai akhirnya mempunyai karyawan sebanyak tiga orang. Karena pesanan semakin bertambah. Selain dalam kota pesanan juga sudah merambah dari luar kota yakni, Kediri, Madiun bahkan sampai ke Jakarta. Pesanan yang dari luar kota harus disesuaikan dengan biaya transport. Jika tidak bisa menutup dari biaya tersebut owner Dhany Bakery ini tidak mau terima. Karena konsumen berbagai macam ada yang bisa menerima naiknya harga karena untuk biaya pengiriman, namun banyak juga yang selalu minta diskon yang jelas akan merugikan pihaknya jika tidak dihitung sampai tutup biaya produksi. Selain pesanan yang datang Dhany Bakery juga menembus toko-toko dan rumah kue di Jombang kota. Menaruh roti-roti bikinannya bisa sampai 20 -- 30 pack seringkali habis sebelum target waktu, sekitar dua sampai tiga hari sudah habis. Per pack dipatok harga tigapuluh ribu rupiah. Tak kan menyesal bahkan ketagihan jika sudah menikmati tart tape dan boolen piscoknya. Datangi rumah Dhany Bakery di Dusun Kedungboto Rt 01 Rw 01 Desa Jogoroto Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang.
Tergabung pada komunitas UMKM Kabupaten Jombang Jawa Timur yakni Jombang Kuliner semakin mengibarkan nama Dhani Bakery. Tidak saja cookies untuk lebaran kue yang dibuat, namun juga untuk kudapan sehari-hari sebagai pengembangan usahanya. Bedanya untuk kue yang bisa dikonsumsi sehari-hari adalah dari bahan serta harga terjangkau oleh konsumen. Inovasi dan andalannya adalah Tart Tape, serta boolen piscok (pisang coklat) dan keju. Memanfaatkan bahan dasar singkong, tape yang bisa dibuat untuk bolu, tart, jenang serta pisang yang bisa diolah menjadi bolu, pai isi susu dan pisang, cookies, serta boolen.Â
"Pengembangannya dari cookies itu ya tidak hanya untuk kue-kue lebaran seperti nastar,kastengel dan sebagainya. Tapi membuat kue yang bisa untuk oleh-oleh dan bisa dimakan sehari-hari". Jelas ibu Enny dalam wawancara kemarin sore di rumah produksi sekaligus tempat tinggalnya.
Masa pandemi corona cukup menghantam usaha Dhany Bakery hingga sampai pada titik penurunan 70% dari penjualan pada umumnya. Saat lockdown, physical distancing geliat usahanya mengalami kemunduran yang hampir sama dengan semua pelaku usaha. Putar otak dan cara dilakukan oleh ibu Enny Zuroidah, selain juga demi memikirkan nasib karyawannya. Bertahan tidak merumahkan karyawan dan mengajak para karyawan untuk bisa saling memahami dan mengerti. Turunnya hasil penjualan mengharuskan mereka untuk lebih giat bekerja dengan menjemput rejeki. Menjemput bola pada konsumen. Mendekat pada konsumen dan mengetahui apa yang menjadi selera mereka. Membuat kue juga sesuai pesanan dan stok terbatas supaya return tidak banyak dan meminimalisir kerugian.
Mempunyai usaha mapan dan konsumen yang jelas tidak membuat Ibu Enny hanya memikirkan usahanya secara egois. Karena tergabung dalam komunitas Jombang Kuliner membuat ibu Enny selalu bisa berbagi tips dan trik bersama para pelaku UMKM lainnya yang tergabung dalam komunitas. Mengajak bersama-sama membuka stand ketika car free day setiap hari Minggu pagi. Uang dapat, silaturahmi dapat, banyak teman dan rejeki mengalir. Â Mempunyai harapan untuk bisa masuk dalam foodstarup, kemarin terlambat mendaftar karena terlewat dalam mengawal jadwal pendaftaran. Foodstarup adalah salah satu program dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberikan wadah untuk para pelaku usaha mengembangkan usahanya secara inovatif dan kreatif. Semoga tahun depan usaha Dhany Bakery bisa masuk dan juara. Selamat berkreasi tunjukkan dayamu dan kau akan Berjaya.
#dayakanumkm
#dayajuangumkmmenghidupikitasemua
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI