Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis yang disukai, Menulis untuk membawa manfaat

Enny Ratnawati A. -- Writerpreneur, Social Worker --- Tulisan santai dan serius juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

5 Alasan Mengapa SD Negeri Layak Jadi Pilihan Orangtua

31 Mei 2022   12:13 Diperbarui: 5 Juni 2022   10:09 3897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pembelajaran tatap muka SDN Kenari 08 Jakarta Pusat.| KOMPAS.COM/Ihsanuddin

Orangtua zaman sekarang dengan ekonomi dan tingkat pendidikan yang relatif baik, sangat mempertimbangkan untuk memasukkan anak ke sekolah dasar (SD) mana. SD negeri, tidak banyak dipilih oleh mereka.

Ketika anak ketiga kami memasuki usia SD, saya dan suami juga sempat terpikirkan untuk memasukkannya ke sebuah SD Islam terbaik di kota kami. Apalagi dulu, kakak-kakaknya bersekolah di SD Islam di kota tempat tinggal kami sebelumnya. Namun kemudian, dengan beberapa pertimbangan dan perencanaan ke depan, kami mantap memasukkannya ke SD negeri tak jauh dari rumah.

Sekolah dasar banyak dikatakan orang sebagai pondasi pendidikan karakter bagi anak-anak. Karenanya banyak orangtua memilih sekolah dengan program yang di atas rata-rata. Dan itu rata-rata ditawarkan sekolah dasar swasta.

Sedangkan sekolah dasar negeri, seperti yang banyak diketahui orang, tak banyak berubah dari tahun ke tahun. Program dasarnya hanya sesuai kurikulum pemerintah saja. Kalaupun ada tambahan, itu di ektrakurikulernya saja.

Inipun sudah kami sadari sejak awal. Namun belajar dari pengalaman menyekolahkan anak pertama dan kedua, kami berkesimpulan sekolah negeri cocok bagi anak kami. Tentu saja pandangan ini tak akan sama bagi setiap orangtua. Setiap orangtua tentu saja mempunyai pandangan sendiri-sendiri berdasrkan latar belakang yang berbeda-beda.

Paling tidak ada 5 pertimbangan, mengapa kami akhirnya memutuskan memasukkan anak ke SD negeri dan mengabaikan banyaknya "godaan" sekolah swasta dan berbagai programnya.

Biasanya dekat dengan rumah

SD negeri banyak tersebar tinggal dicari yang dekat dengan rumah. Biasanya mereka memberlakukan sistem zonasi juga, sehingga yang bisa bersekolah yang rumahnya dekat. Walaupun tetap ada kuota buat yang orangtuanya ber-KTP di luar wilayah zona atau malah luar daerah.

Jangan salah, ada SD negeri yang juga digolongkan "favorit" sejak dulu. Sebenarnya agak kurang paham favoritnya dimana. Cuma salah satunya jumlah pendaftar yang lumayan membludak dan ada tes yang harus diikuti anak.

Beruntung, kami mendapatkan SD negeri yang lumayan difavoritkan tadi plus sangat dekat dari rumah. Naik motor hanya 5 menit. Kalau tak ada motor bisa jalan kaki untuk antar jemput atau kalau anak sudah agak besar bisa naik sepeda sendiri ke sekolah. Tentu tak perlu pula jasa antar jemput sekolah.

semangat belajar (dokumentasi pribadi)
semangat belajar (dokumentasi pribadi)

Biayanya jelas terjangkau dan tidak perlu daftar ulang setiap tahunnya

Keuntungan lain dari SD negeri adalah biayanya yang masih gratis. Paling ada pembayaran kas kelas saja yang relatif tidak besar dan sesekali ada pembelian LKS yang dikoordinir para orang tua juga. Ekstra kurikuler tertentu ada yang berbayar karena pelatih dari luar, namun juga tak terlalu mahal.

Biaya lain biasanya hanya biaya-biaya kecil bahkan bisa ditabung dari awal kelas 6, yaitu biaya perpisahan.

Kalaupun ada study tour biasanya juga dari tabungan anak-anak dan sama sekali tak terlalu memberatkan.

Di SD negeri juga tak perlu daftar ulang dan bayar kegiatan setiap tahun. Bila di SD swasta, daftar ulang ini biasanya cukup menguras kocek juga dan ditambah biaya pembelian buku, kegiatan, ekskul, dan lainnya selama satu tahun. 

Programnya standar pemerintah

Di SD negeri tentu saja program pembelajarannya standar pemerintah dan kurikulumnya juga dari pemerintah. Memang tak sepadat dan 'sekreatif" sekolah swasta. Namun untuk skill akademik dasar tentu sudah sangat standar.

Anak masih punya waktu mencari minat lain

Karena sekolah tak terlalu lama, seperti halnya sekolah swasta, anak masih bisa mencari kegiatan yang lebih spesifik sesuai bakatnya. Anak saya ikut kelas bahasa Inggris, yang tentu saja sangat minim diajarkan di sekolah negeri. Mungkin bisa dipilih kegiatan yang benar-benar diminati anak dan bisa diarahkan oleh orangtuanya.

Lingkungan sekolah lebih heterogen

Lingkungan di sekolah swasta agak homogen menurut pendapat saya. Karena tingkat pendidikan, agama dan status sosial orangtua (yang mampu) biasanya cukup seragam. Anak menjadi kurang bisa melihat bahwa riilnya banyak dunia yang berbeda dengan yang ditemuinya sehari-hari di sekolah. 

SD negeri menawarkan lingkungan yang lebih beragam dan anak-anak bisa belajar dari sesuatu yang mungkin berbeda dengannya dan tentu anak diajari menerima perbedaan tersebut.

Tentu, pada akhirnya pilihan ada pada orangtua masing-masing. Kita tentu bersyukur saat ini banyak alternatif sekolah dan ragam pendidikan buat anak Tinggal orangtua yang bisa menentukan yang terbaik bagi anaknya. Tentu kita sepakat, pendidikan terbaik dan utama tetaplah di rumah.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun