Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terima Kasih Emak

21 April 2023   07:50 Diperbarui: 21 April 2023   08:00 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Bennyinstitute

Doakan perjalanan kami lancar ya mbak dan bisa melaksanakan salat idul fitri di kampung

Jawabku untuk membahagiakan keluarga di kampung. Ya Allah aku benar-benar tidak ingin mengecewakan emak.

Aku lihat mas Hasan tertunduk, membaca percakapan kami. Aku yakin mas Hasan sedang berpikir keras untuk mendapatkan biaya kepulangan kami.

"Maaf ya mas bila jawabanku tadi membuat beban hatimu."

"Iya, aku tahu, kamu tidak ingin membuat ibu kecewa."

"Oh iya mas, misalkan aku jual perhiasan ku untuk bekal pulang kampung apakah kamu mengizinkan?" Aku jadi ingat bahwa aku masih punya tabungan berupa perhiasan hadiah perkawinan dari mas Hasan.

"Perhiasan ini sudah menjadi milikmu, jadi terserah kamu mau kamu pergunakan untuk apa," mas Hasan selalu memberikan jawaban yang penuh dengan kesabaran.

Akhirnya aku putuskan demi kebahagiaan emak dan putriku, aku menjual perhiasanku dan aku putuskan untuk pulang kampung halaman.

Sudah aku duga, ternyata berita tentang kepulanganku sudah disebarluaskan oleh emak. Para tetangga sudah berdiri di halaman rumah mereka melihat kedatangan kami. Sapaan renyah mereka aku balas dengan senyuman karena tangan kiri kanan kami, Mas Hasan, aku dan Nayla masing-masing membawa tas dan kardus yang berisi baju dan oleh-oleh.

"Maafkan aku ya emak, bila kardus-kardus ini hanya berisi kertas. Ampuni aku ya Allah bila aku harus membohongi emak dan warga kampung, semua ini aku lakukan agar emak bahagia," batinku perih.

Emak dan bapak menyambut kepulangan kami dengan bahagia. Aku dan Naila dipeluk dan diciumnya. Emak menangis bahagia dipelukanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun