Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terima Kasih Emak

21 April 2023   07:50 Diperbarui: 21 April 2023   08:00 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Bennyinstitute

Meski emak tahu bila mas Hasan sudah tidak menjadi pegawai di perusahaan, namun aku tidak pernah memberi tahu tahu betapa pahitnya ekonomi keluarga kami. Sengaja aku tidak menceritakan ini kepada emak. Semua ini aku lakukan demi menjaga kesehatan emak. Aku tidak ingin emak selalu memikirkakku. Biarlah emak tetap bangga dengan suamiku  sebagai menantu lelaki satu-satunya.

"Masih memikirkan permintaan emak?" mas Hasan mengagetkanku.

"Iya mas," jawabku lirih, kutahan air mataku agar tidak keluar. Aku tidak ingin membebani suamiku dengan permintaan emak ini.

"Bila tidak bisa pulang, emak tidak apa-apa kok mas," lagi-lagi aku harus menipu perasaanku di depan mas Hasan.

Di dalam hati kecilku, sebenarnya aku memang pingin sekali pulang ke kampung halaman. Bisa sungkem kepada kedua orang tua, merupakan suatu kebahagiaan yang luar biasa. Bisa berkumpul, bercerita bersama saudara-saudaraku, makan bareng, bercanda serta berbagi rasa merupakan  mimpi bagi seorang perantau.

"Sabar ya, semoga bulan puasa ini banyak pelanggan yang ingin memakai jasa mobil kita," demikian selalu jawaban mas Hasan untuk menenangkan hatiku.

"Jadi lebaran ini kita bisa bertemu mbah uti buk," terdengar putriku dari ruang sebelah berlari ke pelukanku.

"Insyaallah sayang, makanya setiap hari, Naila harus berdoa, mohon kepada Allah agar bapak diberi rizki yang banyak, biar bisa bertemu mbah uti dan saudara-saudara di kampung," jelasku kepada putriku.

Aku yakin bila kepulanganku ini adalah hal yang terbaik dan bermanfaat bagi keluargaku, Allah pasti akan memberikan rezeki kepada kami.

Jadi pulang kapan Dik, Ibuk setiap hari mengharap kedatangannmu loh, bercerita kepada saudara dan para tetangga bahwa tahun ini kamu akan mudik.

Demikian pesan mbak Mira melalui whatsapp.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun