Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

4 Strategi Pendampingan Belajar Anak Saat Pembelajaran Jarak Jauh

4 Juli 2021   21:38 Diperbarui: 6 Juli 2021   22:12 997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak belajar daring, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19. Orangtua perlu memahami karakteristik cara belajar anak usia 5-12 tahun.(Sumber: Freepik.com)

Siapkan kebutuhan anak
Setelah orang tua mengetahui dan memahami apa saja kebutuhan anak, segera siapkan keperluanya. Dasar memilih semua kebutuhan anak bukan pada yang kemewahan dan harga yang mahal atau bahkan untuk prestise orang tua. namun, pada kenyamanan belajar anak sehingga merasa betah ketika harus berada di rumah.

Atur rutinitas terstruktur
Setiap orang tua pasti menginginkan buah hatinya melaksanakan semua kewajiban yang diberikan oleh sekolah maupun orang tuanya dengan tertib. 

Orang tua pasti bangga bila anaknya bisa melakukan semua itu dengan kesadaranya sendiri tanpa adanya paksaan. Namun itu pasti hanya beberapa anak saja yang mampu melakukannya.

Jangankan anak, orang dewasa saja pasti juga sulit bisa melaksanakan semua kewajiban dengan ihlas, tanpa pamrih maupun tekanan. Itu pengalaman saya sendiri loh. Hehehe..

Untuk membentuk karakter anak agar bisa melaksanakan kewajibanya dengan disiplin, orang tua bisa menjadwalkan kegiatan rutinitas secara terstruktur. 

Buat kesepakatan jadwal rutinitas, tidak harus kegiatan rutin dari bagun tidur sampai tidur Kembali. Cukup dua atau tiga kegiatan yang benar-benar kesepakatan orang tua dan anak, seperti membantu orang tua, olahraga, kegiatan keagamaan, nonton bareng dan lain sebagainya.

Membuat kesepakatan bersama anak
Selanjutnya setelah kebutuhan tercukupi dan rencana telah tersusun matang, buat kesepakatan bersama, semua anggota keluarga harus dilibatkan. 

Dalam membuat kesepakatan ini harus fokus pada hal-hal yang penting, serta mengutamakan nilai-nilai kekeluargaan, bekerja sama, jujur, tanggung jawab, saling manyanyangi dan lain-lain.

Kesepakatan yang dibuat merupakan pernyataan positif serta ada aturan konsekwensi bila melanggar aturan. Konsekuensi tidak pandang bulu, semua anggota keluarga punya hak kewajiban yang sama dalam menjalankan aturan.

Aturan yang dibuat harus ditulis dan ditandatangani oleh semua anggota keluarga. Meski ini hanya sebuah keluarga, tetapi harus tampak resmi, agar hasil keputusan yang telah disepakati tetap dijunjung tinggi.

Nah, bagaimana bunda? Masih gegana (gelisah, galau dan merana) ketika tahun ini harus mendampingi anak belajar dari rumah? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun