Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Buang Air Mata

17 November 2020   09:03 Diperbarui: 17 November 2020   09:09 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perempuan menangis. Sumber, liputan6.com

Jangan terlalu buang air mata untuk hal tidak penting

Begitu kau selalu ucapkan pada sepi ketika sebagian hatiku mulai bercengkrama dengan kebohongan. Karena kau tahu bahwa aku suka kebohongan yang jujur daripada menjual kejujuran.

Aku mengiyakan petuahmu, aku lihat kau mulai mengakrabi suara-suara punai, desau dedaun juga dentingan air yang menjatuhkan suaranya di genting.

Menjadi seperti yang kau inginkan adalah kemustahilan, namun aku akan belajar menata beberapa keinginan akalku agar aku tidak seperti orang bodoh yang tampak pandai.

Aku ingin seperti pagi, yang tidak pernah lelah bersanding dengan hujan dan badai, tidak pernah memedulikan cemoohan sepasang bangau meminta senja segera datang.

Aku akan mencari cara mengubah air mata ini menjadi embun, ihlas berbagi tanpa dipuji, karena aku bukanlah pecundang kenyataan.

Blitar, 17 November 2020
Enik Rusmiati

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun