Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Agar Guru Honor Mendapat Rezeki Berlimpah

3 Mei 2019   20:29 Diperbarui: 5 Mei 2019   00:16 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlahan-lahan, hasilnya mulai dirasakan. Organisasi pendiri sekolah mulai menyadari untuk semakin peduli. Semua kegiatan akhirnya bisa dilakukan dengan maksimal, sehingga perlahan-lahan beberapa kompetisi berhasil dimenangkan.

Energi kemenangan tentu energi positif yang sangat maksimal. Masyarakat kembali melirik sekolah tersebut. Hasilnya, setiap ajaran baru jumlah murid terus bertambah dan akhirnya selalu maksimal. Jika sudah seperti itu, tentu pendapatan sekolah meningkat, dan penghasilan guru juga pasti bertambah.

"Ah itu kan teori...!" Ya ini memang teori, tapi sudah dipraktikkan dan nyata hasilnya. Sayang, tak lama kemudian saya harus mutasi dan berpindah ke kota lain. Sehingga terpaksa anak-anak pun juga pindah sekolah. Namun, sampai saat ini sekolah tersebut tetap baik dan muridnya juga maksimal. Para guru juga semakin nyaman.

Atas dasar pengalaman itulah, saya berani berpendapat sudah waktunya para guru juga diberikan pembekalan materi tentang magnet rezeki, atau berpikir positif dan sejenisnya. Saya yakin, selama ini sudah banyak motivasi yang sudah diberikan. Sudah saatnya, guru diberikan pembekalan yang benar-benar ilmu terbaik, bukan sekadar seminar motivasi sekadar menggugurkan proyek atau menghabiskan anggaran.

Sangat banyak trainer atau motivator mumpuni yang bisa diundang untuk memberikan materi sejenis ini. Tujuan utamanya adalah agar para guru tak lagi memiliki energi mengeluh. Sebab, keluhan adalah energi kurang positif. Saat pola pikir diubah dan diri setiap guru sudah berubah menjadi magnet rezeki, yakinlah bahwa setiap detik hidup ini sangat menyenangkan dan membahagiakan.  

Izinkan saya mengutip buku Guruku Kekasihku yang ditulis DR Ahmad Bahruddin MPd, seorang guru berprestasi nasional dari Kaltim. Dalam buku itu dijelaskan, guru harus mendidik dengan cinta. Sudah bukan zamannya lagi guru mendidik dengan hukuman dan ketakutan. Digambarkan ada seorang guru yang mengumumkan waktu libur sekolah telah tiba. Betapa semua murid sangat bergembira, apalagi selama libur itu guru tak memberikan pekerjaan rumah. Betapa kegirangan anak itu seolah tahanan yang lepas dari penjara.

Ya, selama ini tak sedikit sekolah yang berubah menjadi penjara bagi anak-anak. Guru dan siapa pun yang terlibat di dalamnya, memberikan metode pengajaran dengan mengedepankan hukuman. Bukan dengan pendekatan bahasa cinta. Padahal, guru sudah diberikan tambahan insentif berupa tunjangan profesi. 

Harapannya, tentu tunjangan itu untuk peningkatan profesionalitas dan kapasitas para guru. Namun, berapa banyak guru yang menggunakan dana sertifikasi itu untuk kuliah lagi atau mengikuti pelatihan? Bukankah tak sedikit yang lebih banyak digunakan untuk kebutuhan konsumtif?

Pada buku itu juga mengajak para guru atau orang tua mengubah pola pendidik dari menghukum menjadi lebih menghargai. Seperti pendapat pakar pendidikan Prof Rhenald Kasali. Digambarkan, ketika guru sedang ada kegiatan di luar, biasanya ada satu siswa diminta untuk mencatat siapa saja murid yang suka ribut, membuat onar, dan sejenisnya.

Bagaimana jika dibalik, siswa diminta mencatat temannya yang menyelesaikan tugas terlebih dahulu, dan siapa yang bersikap baik. Tentu motivasinya akan berbeda. Menurut beliau, sekolah yang baik adalah sekolah yang membuat nyaman dan membuat siswanya merasa dihargai diperhatikan, bukan yang merasa terkekang atau selalu diawasi hingga membuat murid selalu merasa ketakutan.

Buku tersebut, secara tidak langsung sejalan dengan konsep Magnet Rezeki seperti dalam buku Rahasia Magnet Rezeki yang ditulis Ustaz Nasrullah. Buku best seller itu sudah memberikan pencerahan pada banyak orang, bahkan banyak mengubah hidup orang lain menjadi semakin baik. Cinta dan pengabdian, serta rasa bahagia energinya sangat positif dan maksimal. Jika sudah berada di zona energi itu, secara otomatis rezeki akan mengalir dengan sendirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun