Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dubes Arab Saudi Mengail di Air Keruh

4 Desember 2018   16:00 Diperbarui: 4 Desember 2018   20:59 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Osamah, Dubes Arab Saudi (dok.viva.co.id)

PBNU melayangkan surat teguran kepada Kedubes Arab Saudi. Teguran keras ini disampaikan sehubungan dengan pernyataan Dubes Arab Saudi, Osamah Muhammad Al Shuaebi yang menyebut bahwa organisasi GP Ansor adalah organisasi sesat.

Dalam twitternya, Osamah berkicau aksi 212. Ia menyebut bahwa aksi itu karena dipicu oleh pembakaran bendera Tauhid oleh organisasi yang sesat. 

"Massa yang berjumlah lebih  dari satu juta orang berkumpul demi menyatakan persatuan umat Islam merupakan reaksi keras terhadap dibakarnya bendera Tauhid oleh seseorang atau pihak organisasi sesat, menyimpang kurang lebih sebulan lalu," Said Agil Siradj menerjemahkan. (Tempo.co)

Karena itu PBNU mengeluarkan surat teguran resmi kemarin, 3 Desember 2018.  PBNU menuntut agar Dubes Arab Saudi tersebut dipulangkan ke negara asalnya. Osamah dipandang telah melanggar etika diplomasi dengan ikut campur urusan dalam negeri Indonesia.

Anehnya, setelah PBNU melayangkan surat tuntutan, cuitan Osamah sempat menghilang. Beberapa jam kemudian muncul cuitan yang isinya berbeda dengan yang diterjemahkan PBNU. Jelas isinya telah diedit dan diganti oleh Kedubes. Hal yang sia-sia sebab telah banyak yang screenshot cuitan pertama.

Meski Kementerian Luar Negeri Indonesia telah meminta klarifikasi dari Kedubes Arab Saudi, ada sesuatu yang mengganjal mengenai cuitan tersebut. Seorang Dubes memberi pernyataan seperti itu adalah yang muskil jika dilakukan tanpa sengaja. Apa yang ada di balik itu?

Jabatan Duta Besar bukanlah main-main, melainkan representasi pemerintah dari negara asalnya. Idealnya, mereka adalah orang-orang yang kompeten dalam hal diplomasi, menguasai politik dan mengerti situasi dan kondisi negara dimana ia ditempatkan.

Adalah sesuatu yang janggal jika twitter resmi Dubes Arab Saudi mengeluarkan pernyataan tanpa mempertimbangkan akibatnya. Walau akun tersebut dikelola oleh admin, yang bukan Dubes sendiri, tetapi isinya pasti harus dikonfirmasi kepada yang bersangkutan.

Ada kemungkinan bahwa Dubes Arab Saudi sedang mengail di air keruh. Indikasinya sbb:

Pertama, Dubes Arab Saudi, Osamah Muhammad Al Shuaebi melakukan test case, ia ingin mengetahui apakah ada reaksi jika cuitan tersebut dikeluarkan. Ia akan melihat reaksi dari kedua kubu, pro Jokowi dan pro Prabowo. Khususnya adalah reaksi GP Ansor sebagai organisasi pendukung Jokowi.

Jika tak ada reaksi yang sangat keras dari GP Ansor, maka bisa jadi Dubes akan melanjutkan cuitannya yang mengarah pada provokasi untuk organisasi tersebut agar dibenci oleh masyarakat muslim Indonesia. GP Ansor adalah salah satu tonggak NU, organisasi muslim terbesar di Indonesia.

Jika NU bisa diguncang melalui GP Ansor, maka ada celah untuk menghancurkan organisasi NU yang moderat dan lebih menjaga identitas NKRI. Apa yang akan terjadi selanjutnya? negara adidaya, negara zionis akan lebih mudah masuk dan menguasai negeri yang sangat luas ini.

Kedua, Dubes Arab Saudi menjalankan perintah dari 'tuannya', untuk memecah belah bangsa Indonesia. Ini bukan soal Habib Rizieq. Terlalu kecil masalah Habib tersebut bagi negara sekelas Arab Saudi.

 Harus diingat bahwa Arab Saudi adalah kaki tangan Amerika Serikat dan Israel. Indonesia adalah negara yang paling membela Palestina selain Turki. Maka Indonesia adalah bahaya laten bagi mereka.

Masa iya Arab Saudi akan menghancurkan Indonesia? Kemungkinan itu ada. Jangan berasumsi bahwa sesama negara muslim, Arab Saudi tidak berminat menyerang Indonesia. Ini bukanlah soal agama. Ini adalah persoalan politik dan ekonomi internasional.

Arab Saudi tidak segansegan menghancurkan Yaman. Bersama partnernya UEA berhasil  membuat ribuan orang tak berdosa mati, dan ribuan anak tewas karena kelaparan. Mereka tidak perduli umat muslim yang menderita akibat perang tersebut. 

Selain itu, Arab Saudi memblokade Qatar dan memblokir 1500 jamaah haji sehingga tidak bisa menunaikan rukun Islam yang kelima. Arab Saudi juga melarang warga Palestina untuk pergi berhaji. Arab Saudi yang sekarang merupakan negara mafia, antek dari Amerika Serikat dan Israel.

Maka jangan heran jika Indonesia mulai diobok-obok. Mumpung ada momen pilpres, dimana situasi politik semakin memanas. Kelemahan umat muslim Indonesia yang tidak menggunakan nalar dan akal sehat menjadi celah yang efektif untuk mengadu domba.

Berhati-hatilah. Indonesia adalah the next target.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun