Kota Bursa, salah satu destinasi para wisatawan yang pergi berlibur ke Turki. Berada di tepi laut Marmara, Bursa merupakan bandar terbesar ke 4 di negara ini. Populasi penduduk termasuk yang paling tinggi, meski tidak sepadat Istanbul dan Ankara.
Sebagai wisatawan, mungkin kita akan kebingungan untuk memilih tempat yang akan dikunjungi di Bursa. Karena boleh dikatakan semua sangat menarik, dengan ciri khas antik peninggalan kerajaan Ottoman. Kita bisa mengambil foto yang bagus di segala sudut.
Namun sebenarnya kota Bursa didirikan oleh Raja Bithynia, Prusias pada tahun 230-192 SM. Nama kunonya adalah Prusa, yang disingkat dari nama Raja. Setelah penaklukan oleh kekaisaran Ottoman Orhan Gazi, pada 6 April 1326 diubah menjadi Bursa.
Di kota ini terdapat makam para Sultan Uthmaniyyah di sebuah pemakaman kuno kerajaan. Selain itu, kita dapat mengunjungi istana peninggalan dinasti tersebut dan juga beberapa museum yang menggambarkan kondisi Bursa pada masa dahulu.
Kota Bursa juga berada di kaki Gunung Uludag, yang tingginya sekitar 2500 dari permukaan laut. Wilayah ini menjadi tampak sangat indah pada musim gugur dan musim dingin. Â Hujan sering turun dan udaranya sangat dingin. Di sini kita bisa naik kereta gantung dari dan ke atas gunung.
Green Mosque
Tempat paling terkenal di Bursa adalah Green Mosque atau masjid hijau, dalam bahasa Turki adalah Yesil Camii dan Koza Han. Mengapa disebut seperti itu? Sebagaimana Blue Mosque atau Masjid Sultan Ahmet di Istanbul yang berwarna biru, Masjid Hijau didominasi dengan warna hijau Toska.
Sepanjang sejarah, masjid ini menjadi saksi bisu kejayaan Ottoman, peristiwa gempa bumi dan kebakaran hebat. Menurut legenda, sejatinya Sultan meminta dibuatkan 20 masjid di Bursa pada para arsitek. Hal yang terjadi adalah mereka membangun satu masjid dengan 20 kubah.