Mohon tunggu...
Emma Malika
Emma Malika Mohon Tunggu... Guru - Blogger

Menulis dengan apa adanya dan berusaha menjalani hidup dengan baik agar kembali dengan Husnul khatimah aamiinn

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Sepotong Kue dan Tragedi

3 Oktober 2023   21:34 Diperbarui: 4 Oktober 2023   20:03 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kue cantik, (Foto: Dokumentasi Emma)

Sebutir gula, sejumput tepung, dan sepotong mentega
Teraduk rata menjadi adonan yang indah
Baru masuk ke dalam oven, tak berseru lagi
Tragedi sepotong kue, seolah-olah tak akan terjadi

Keluar dari oven, kue bermandikan pancaran hadiah
Mempunyai cita rasa yang luar biasa
Di antara banyaknya kue yang dipajang di atas meja
Kue itu berdiri dengan bangga: segarkan rasa lidahmu!

Tapi, siapa sangka tampak pada permukaan itu.
Seutas rambut manusia, hal ini seolah tak akurat, tak masuk akal
Tapi kenyataannya itu memang terjadi
Salah satu potongan kue sulit dinikmati

Tragedi sepotong kue, bukan sekadar menyedihkan
Ia mencerminkan hidup yang penuh dengan ketidakpastian
Kita merencanakan segalanya dengan seksama
Namun, bisa saja tragedi muncul begitu saja

Namun jangan berkecil hati, angkatlah kepalamu
Cobalah melihat hal-hal yang tak terlihat di hadapanmu
Lebih banyak keindahan tersembunyi di dalam setiap tragedi
Jangan abaikan kue yang masih utuh, dan nikmati hidup dengan sukacita.


Jatinegara, 3 Oktober 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun