Setelah melewati momen Lebaran yang penuh kehangatan, banyak orang justru mengalami perasaan aneh ketika harus kembali ke rutinitas sehari-hari. Rasa malas, kurang semangat, kelelahan, hingga stres bisa muncul setelah libur panjang. Fenomena ini dikenal sebagai post-holiday blues, sebuah kondisi psikologis yang kerap dialami setelah liburan usai.
Lebaran merupakan momen berkumpul bersama keluarga, menikmati hidangan khas, dan berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terdekat. Namun, setelah liburan berakhir, beberapa orang merasa kehilangan semangat. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelelahan akibat perjalanan jauh, pengeluaran yang besar selama Lebaran, atau bahkan rasa rindu kampung halaman bagi perantau.
Apa sih Syndrom Post-Holiday Blues?
Syndrom post-holiday blues adalah kondisi psikologis yang terjadi setelah liburan berakhir, di mana seseorang merasa kehilangan semangat, kurang termotivasi, mudah stres, atau bahkan mengalami kecemasan saat harus kembali ke rutinitas normal.
Kondisi ini sering dialami setelah momen liburan besar seperti Lebaran, Natal, atau liburan panjang lainnya. Penyebab utamanya adalah perubahan mendadak dari suasana santai dan menyenangkan menjadi kembali ke kewajiban kerja, tanggung jawab, serta tekanan sehari-hari.
Meskipun bukan gangguan psikologis serius, post-holiday blues dapat memengaruhi produktivitas, kesehatan mental, dan emosional seseorang jika tidak segera diatasi.
Tanda-Tanda Syndrom Post-Holiday Blues
Rasa Malas dan Kurang Termotivasi
Kembali ke rutinitas setelah liburan sering kali terasa berat. Rasa malas dan enggan bekerja menjadi gejala utama dari post-holiday blues. Tubuh dan pikiran masih terbiasa dengan suasana santai selama liburan sehingga sulit untuk kembali produktif.Kelelahan Berlebihan
Setelah perjalanan mudik atau aktivitas Lebaran yang padat, tubuh masih mengalami kelelahan fisik. Jika tidak segera diatasi, ini dapat berdampak pada performa kerja dan kesehatan secara keseluruhan.Mood yang Tidak Stabil
Setelah euforia Lebaran, beberapa orang merasakan perubahan suasana hati yang drastis. Mulai dari sedih, cemas, hingga mudah tersinggung. Hal ini terjadi karena perubahan suasana dari liburan yang penuh kebahagiaan ke rutinitas yang monoton.-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!