Mohon tunggu...
emha albana
emha albana Mohon Tunggu... Jurnalis, Film Maker, Auhtor, Konten Kreator

Hanya pelaku dalam peradaban, penulis di negeri yang enggan membaca, konten kreator zero capital, jurnalis tanpa media, rakyat tanpa pengakuan, seniman tanpa galery, saya tidak hebat tapi terlatih.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hati-Hati Syndrom Post-Holiday Blues Menyerang Setelah Lebaran dan Begini Cara Mengatasinya

19 Maret 2025   12:40 Diperbarui: 20 Maret 2025   08:07 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Post-Holiday Blues (Sumber foto: Unsplash/Anthony)

Setelah melewati momen Lebaran yang penuh kehangatan, banyak orang justru mengalami perasaan aneh ketika harus kembali ke rutinitas sehari-hari. Rasa malas, kurang semangat, kelelahan, hingga stres bisa muncul setelah libur panjang. Fenomena ini dikenal sebagai post-holiday blues, sebuah kondisi psikologis yang kerap dialami setelah liburan usai.

Lebaran merupakan momen berkumpul bersama keluarga, menikmati hidangan khas, dan berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terdekat. Namun, setelah liburan berakhir, beberapa orang merasa kehilangan semangat. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelelahan akibat perjalanan jauh, pengeluaran yang besar selama Lebaran, atau bahkan rasa rindu kampung halaman bagi perantau.


Apa sih Syndrom Post-Holiday Blues?

Syndrom post-holiday blues adalah kondisi psikologis yang terjadi setelah liburan berakhir, di mana seseorang merasa kehilangan semangat, kurang termotivasi, mudah stres, atau bahkan mengalami kecemasan saat harus kembali ke rutinitas normal.

Kondisi ini sering dialami setelah momen liburan besar seperti Lebaran, Natal, atau liburan panjang lainnya. Penyebab utamanya adalah perubahan mendadak dari suasana santai dan menyenangkan menjadi kembali ke kewajiban kerja, tanggung jawab, serta tekanan sehari-hari.

Meskipun bukan gangguan psikologis serius, post-holiday blues dapat memengaruhi produktivitas, kesehatan mental, dan emosional seseorang jika tidak segera diatasi.

Tanda-Tanda Syndrom Post-Holiday Blues

  1. Rasa Malas dan Kurang Termotivasi
    Kembali ke rutinitas setelah liburan sering kali terasa berat. Rasa malas dan enggan bekerja menjadi gejala utama dari post-holiday blues. Tubuh dan pikiran masih terbiasa dengan suasana santai selama liburan sehingga sulit untuk kembali produktif.

  2. Kelelahan Berlebihan
    Setelah perjalanan mudik atau aktivitas Lebaran yang padat, tubuh masih mengalami kelelahan fisik. Jika tidak segera diatasi, ini dapat berdampak pada performa kerja dan kesehatan secara keseluruhan.

  3. Mood yang Tidak Stabil
    Setelah euforia Lebaran, beberapa orang merasakan perubahan suasana hati yang drastis. Mulai dari sedih, cemas, hingga mudah tersinggung. Hal ini terjadi karena perubahan suasana dari liburan yang penuh kebahagiaan ke rutinitas yang monoton.

  4. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
    Lihat Lyfe Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun