Oleh : Elvrida Lady Angel Purba
Air matanya deras menyebar dalam kata,
Atas ketidakadilan yang kami rasa,
Ketidakadilan yang memaksa,
bercumbu dengan kekerasan negara,
                        Â
Tersungkur pasrahnya  petani
Karena tanah adalah kehidupannya
Tanah dan darah memutar sejarah
Mereka berkata "kami yang berkuasa!"
Rupanya bahagia menjelma duka.
Menari-nari di atas mimbar demokrasi,
Mendongengkan kemerdekaan ini,
melawan ilusi dengan harmonisasi,
Sebab di tanah kami
Nyawa tak semahal tambang pasir dan besi
Pikiran bebas adalah dosa untuk kami
Salim Kancil dibunuh dibungkam paksa
Tapi kami takut untuk menjadi korbannya lagi
Maafkan kami yang masih tidak seberani Anda
Mereka yang mewujudkan anti perdamaian
dan kami yang mencari kedamaian
Mereka berlindung di selangkangan penguasa
dan kami menjerit di ladang tandus
Mereka yang merampas hak asisi
dan kami hanya dapat mengemis dalam tangisan
Urusan meneruskan pertambangan pasir dan besi
Jauh lebih penting dari harapan bahagia rakyat negeri ini
Kemerdekaan dan kemanusiaan hanya sebuah dongeng penjuru negeri
Wahai, Bumi Pertiwiku berilah kami arti