Mohon tunggu...
elmiya sari
elmiya sari Mohon Tunggu... Guru - Guru/ penulis/

Hobi membaca, menulis, olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Paradigma Baru Kurikulum Merdeka Belajar dalam Membangun Budaya Positif Anak

17 Mei 2022   23:38 Diperbarui: 17 Mei 2022   23:45 1790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun dalam budaya kita makna disiplin  mengalami perubahan  yang bersifat konotasi. Makna disiplin menurut budaya kita berubah menjadi sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang lain untuk mendapatkan kepatuhan.

Kecenderungan umum adalah menghubungkan kata disiplin dengan ketidak nyamanan, bukan dengan apa yang kita hargai, atau pencapaian suatu tujuan mulia. 

Sehingga selama ini anak melakukan perbuatan baik dan memilih melaksanakan suatu peraturan karena merasa takut akan hukuman yang akan diterima atau bahkan memilih bertindak disiplin karena ingin mendapatkan hadiah baik berupa barang ataupun berupa pujian.

Melaksanakan kedisiplinan dengan dengan kedua alasan tersebut dikatakan sebagai motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang terbangun dari luar. 

Motivasi  yang terbangun secara ekstrinsik hanya bersifat sementara karena jika anak merasa tidak ada yang ditakuti dan tidak adanya hukuman atau tidak tersedianya hadiah yang diinginkannya maka anak atau seseorang akan kembali melakukan pelanggaran kedisiplinan.

Lantas bagaimana cara menumbuhkan kedisipilan yang sesuai dengan teori motivasi pada  manusia?.Motivasi intrinsic dapat kita tumbuhkan dalam diri anak-anak ketika kita mampu menghargai nilai-nilai kebajikan  yang ada pada diri anak serta menuntun anak-anak untuk menemukan nilai-nilai kebajikan yang telah  diyakinnya.

Seperti apa yang telah dikatakan Ki Hadjar Dewantara melalui filosofinya, bahwasannya seorang pendidik diibaratkan  sebagai seorang petani maka ia dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman padi dan lain sebagainya." (Ki Hadjar Dewantara, Lampiran 1. Dasar-Dasar Pendidikan. Keluarga, Th. I No.1,2,3,4., Nov, Des 1936., Jan, Febr.1937.

Menuntun untuk menumbuhkan budaya positif tak  dapat dipisahkan   dari  kata "Merdeka". Karena dengan merdeka anak merasa bebas menentukan keinginannya yang menurutnya benar  dengan tanda kutip setelah mendapat tuntunan dari guru tentang perilaku kebaikan yang ada pada anak dan anak menghargai nilai kebenaran  yang telah diyakinnya. Menurut Ki Hajar Dewantara "...merdeka itu artinya; tidak hanya terlepas dari perintah; akan tetapi juga cakap buat memerintah diri sendiri." (Ki Hajar Dewantara, pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka, Cetakan Kelima, 2013,Halaman 469). 

 Jika memperhatikan makna merdeka yang disampaikan Ki  Hadjar Dewatara dapat disimpulkan dengan memberikan  kemerdekaan pada anak, akan menumbuhkan motivasi intrinsic pada anak karena anak akan melakukan kedisiplinan karena paham akan manfaat kedisiplinan bagi dirinya. Anak mampu memerintah dirinya kapan waktu belajar karena anak memahami manfaat belajar bagi dirinya.

 Bagaimana proses menumbuhkan motivasi intrinsik? Menumbuhkan motivasi intrinsik tidak serta merta terbangun layaknya membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan proses dan langkah-langkah untuk megimplemenasikannya. 

 Di sekolah motivasi intrinsik harus dimulai dari diri guru sendiri sebagai penyebar virus budaya positif. Kemudian dapat dimulai di dalam kelas yang diampuhnya, lalu menjalar ke lingkungan sekolah bahkan dapat terimbas di lingkungan rumah .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun