Angin dingin mulai berhembus
Bertiup lembut menusuk kulit
Suasana mulai gelap
Azan isya berkumandang dimana-mana
Mentari sudah balik keperaduannya
Pulang ketempat persembunyiannya
Bulan belum juga menampakkan wajahnya
Bintang pun seakan enggan dan maluÂ
Lampu kota berkelap kelip
Menghiasi taman yang gemerlap
Pedagang pun bersuka ria
Menyambut malam telah tiba
Menunggu rezeki dari Yang Kuasa
Berbagai dagangan berjejer rapi
Mengelilingi tepian jalan ramai
Berjuang hidup walau sampai malam
Demi keluarga anak dan istri
Malam kelam sebagai saksi
Betapa kerasnya hidup dizaman ini
Tak peduli siang malam sampai pagi
Pedagang tak henti mencari rezeki