"Hari ini anniversarymama dan papaku," jawab Dinda sambil menatap lurus ke arahku.
Terasa sesuatu menyesakkan dada dan seketika pandanganku kabur karena air mulai menggenangi bola mata. Aku hanya mampu mengangguk perlahan. Tak sanggup lagi kutatap wajah seorang gadis yang merindukan kasih sayang yang utuh dari kedua orangtuanya.
Kupejamkan mataku sambil menarik nafas panjang, lalu kukumpulkan tenaga untuk berkata, "Anak-anak, marilah kita berdoa...
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!