Tim kerja penyusunan kurikulum pendidikan kader Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Palu, resmi menyerahkan draf dokumen kurikulum kepada Badan Pengurus Cabang (BPC) Palu.
Penyerahan draf kurikulum dilakukan pada ibadah syukur perayaan Dies Natalis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) ke 75 dan GMKI Cabang Palu ke 61 di GSJA Kalvari Palu, Kamis 13 Februari 2025.
Kabid Pendidikan Kader dan Kerohanian (PKK) BPC GMKI Palu yang juga Ketua Tim kerja Nelpanus didampingi Sekertaris Tim Richardo serta anggota tim kerja, menyerahkan draf kurikulum kepada Ketua BPC GMKI Palu Yahya Pongsoda didampingi Sekertaris BPC Angly Wollah.
"Draf kurikulum ini kami serahkan untuk nantinya menjadi pola dasar pendidikan kader GMKI Palu. Ini merupakan hasil dari tim kerja yang sangat serius menyusun selama satu tahun," ujar Nelpanus.
Adapun tim kerja terdiri dari unsur BPC yakni Kabid dan Sekfung PKK. Serta anggota yang terdiri dari unsur senior. Yakni Andarias Pagalla, Tomson Tirolemba, Efrain Limbong, Rudi Pieters, Marcel Rindengan, Nadin Sandra Kabi, Okta dan Febby Lusikooy.
Anggota tim dari unsur senior Andarias Pagalla mengatakan, tuntasnya penyusunan kurikulum tidak lepas dari masukan dari anggota tim kerja yang terdiri dari berbagai latar belakang profesi. Serta terbiasa dengan  kurikulum pendidikan dan pelatihan.
Andarias mencontohkan, senior Tomson dengan latar belakang pendidik yang terbiasa dengan kurikulum pendidikan. Senior Efrain pernah mengikuti pendidikan guru kader serta latar belakang media massa. Adapun dirinya dengan latar belakang pemberdayaan masyarakat.
"Kurikulum Ini sebagai kado Dies Natalis GMKI. Dalam melakukan penyusunan tim kerja terkadang terjadi dialektika yang sangat alot terhadap pembahasan materi. Namun pada akhirnya bisa tuntas karena adanya kesamaan pandangan," ungkap Andarias.
Materi untuk kurikulum pendidikan kader GMKI Palu mengadopsi sebagian materi dari PDSPK GMKI Â tahun 2006 yang disesuaikan dengan kebutuhan Cabang. Dikombinasi dengan materi yang relevan dengan kondisi kekinian, untuk penguatan kaderisasi di setiap level.
"Kami dari tim berharap jika anggota cabang bisa mengikuti pendidikan kader hingga ke level III, maka cabang Palu memiliki kader dengan kompetensi yang unggul," tutur Andarias.
Penempatan materi di setiap level juga didasarkan pada pembobotan persentase skill dan knowledge. Dimana semakin tinggi level pendidikannya, maka materi dengan muatan knowledge semakin dominan.
Senior Gerson Diebetz dalam sambutan pada ibadah syukur perayaan Dies Natalis GMKI Â menyambut baik kehadiran kurikulum pendidikan kader yang telah disusun oleh tim kerja selama setahun.
Menurutnya, ini terobosan dalam upaya melakukan pendidikan kader bagi anggota GMKI Palu yang lebih mumpuni. "Saya apresiasi upaya yang sudah dilakukan oleh tim kerja untuk menyiapkan kurikulum pendidikan kader," ujarnya.
Sementara Ketua GMKI Palu Yahya Pongsoda usai menerima draf kurikulum mengatakan, akan secepatnya mengimplementasikan pendidikan kader level I bagi pengurus komisariat dan juga BPC yang belum pernah mengikuti pendidikan kader level I.
"Saya selaku Ketua Cabang berterima kasih kepada tim kerja yang terdiri dari unsur BPC dan senior yang sudah bekerja keras menyusun kurikulum. Penyerahan kurikulum pada momen Dies Natalis menjadi sejarah bagi kebaikan GMKI Cabang Palu kedepan," ujarnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI