Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, tertulis pada pasa 10 ayat (1) yang berbunyi, "Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi."Â Kualitas pendidikan dapat diukur melalui nilai akreditasi untuk menggambarkan kualitas pendidikan dari sekolah yang meliputi 8 aspek nasional yaitu: isi, proses, penilaian, kelulusan, pengelolaan, pendidik dan tenaga pendidik dan biaya.
Namun demikian tetap ada pengaruhnya dengan  tingkat kesejahteraan guru merupakan faktor penting kualitas guru. Kesejahteraan adalah hal penting bagi guru, sebab dengan kesejahteraan yang memadai dapat diharapan banyak pada guru dalam meningkatkan mutu proses belajar mengajarnya, di samping tentu saja kemampuan profesionalnya, atau bahasa lainnya jika disediakan fasilitasi profesi maka guru akan termotivasi mengembangkan profesinya.
Upaya pemerintah untuk meningkatkan guru profesional dilakukan dengan cara pemberian ijin perkuliahan melalui pendidikan tinggi. Upaya peningkatan guru profesional juga dilakukan pemerintah melalui kegiatan misalnya seminar, pelatihan, dan program sertifikasi guru.
Upaya peningkatan profesionalisme guru dapat dilakukan dengan melakukan pelatihan-pelatihan mengenai pemanfaatan teknologi dimana saat ini guru sebagai tenaga profesional harus memiliki kemampuan dalam menggunakan teknologi agar tidak tertinggal serta dapat bersaing dengan guru lain.
Ada beberapa Cara untuk  Meningkatkan Kualitas Guru,di antaranya ;
1.Melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi
2. Mengikuti pelatihan yang menunjang kualitas guru.
3. Aktif melakukan penelitian.
4.Menciptakan budaya organisasi pembelajaran
5. Gerakan Guru Membaca ( G2M )
6. Memberi tugas mengajar baru sesuai dengan bidang dan kompetensi yang dikuasi oleh guru
