Mohon tunggu...
Elicia Merry F
Elicia Merry F Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atmajaya Yogyakarta 2014

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Analisis Efektivitas Iklan Sido Muncul Versi "Ayo Peduli Lingkungan" dalam Mempengaruhi Sikap Khalayak

8 Oktober 2017   13:27 Diperbarui: 8 Oktober 2017   13:44 1662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Efektivitas iklan juga dapat diukur dengan menggunakan Epic model (Bram, 2005 dalam eprints.ums.ac.id). Epic Model mencakup empat dimensi kritis yaitu empati (empathy), persuasi (persuasion), dampak (impact) dan komunikasi (communications). Indikator yang mempengaruhi efektivitas iklan dengan menggunakan Epic Model yaitu:

1. Empati (empathy): pendapat tentang kita dan menyukai.

2. Persuasi (persuasion): tertarik dan keinginan membeli.

3. Dampak (impact): tahu betul dan membandingkan.

4. Komunikasi (communications): informasi jelas dan slogan.

Shimp (2003 dalam eprints.uny.ac.id) menyatakan iklan disebut efektif bila mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pengiklan Karakteristik terpenting yaitu iklan itu punya tujuan : iklan dibuat untuk menimbulkan efek, mempengaruhi orang yang membaca atau melihat pesannya. Pesan iklan yang efektif akan memenuhi keinginan pengiklan dan audiensi sasaran akan member respons sebagaimana yang diinginkan oleh pengiklan.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan metode penelitian survey. Metode penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang berorientasi pada pengukuran variabel-variabel yang dilingkari oleh teori atau satu set teori (juga disebut sebagai kerangka konseptual penelitian). Penelitian Survey adalah penelitian yang dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap suatu gejala atau pengumpulan informasi dari populasi besar maupun populasi kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang mewakili data populasi tersebut  d(Iskandar, 2008 : 18-19). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner.

Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini mengangkat tema tentang sebuah iklan yang dibuat oleh PT Sido Muncul versi "Ayo Peduli Lingkungan". Iklan ini mengangkat tentang fenomena tingginya tingkat konsumsi penggunaan kantong plastik di Indonesia. Pada bagian latar belakang peneliti telah menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara kedua penghasil sampah plastik terbanyak di dunia. Kurangnya rasa perduli masyarakat terhadap fenomena tersebut tentunya akan berdampak semakin buruk terhadap kesehatan lingkungan. Berangkat dari fenomena tersebut PT Sido Muncul akhirnya memproduksi sebuah iklan bertemakan kesehatan lingkungan. Dengan adanya iklan ini diharapkan masyarakat Indonesia dapat lebih peka dan dapat menjaga kesehatan lingkungan di Indonesia yaitu dengan cara mengurangi penggunaan kantong plastik di kehidupan sehari-hari.

Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat seberapa efektifkah iklan PT Sido Muncul versi "Ayo Peduli Lingkungan" dalam mempengaruhi dan merubah sikap masyarakat Indonesia agar bisa mengurangi pemakaian kantong plastik. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang terdapat di lembar kuesioner :

  • Pertanyaan pertama :
  • Apakah kalian pernah menonton/melihat iklan Sido Muncul versi "Ayo Peduli Lingkungan ?
  • Sebanyak 76% target audiens menjawab bahwa mereka pernah  menonton/melihat iklan tersebut sedangkan 20% target audiens menjawab tidak pernah dan sisanya menjawab mungkin.
  • Pertanyaan kedua :
  • Jika Pernah dimanakah anda melihat iklan tersebut ?
  • Sebagian besar target audiens menjawab bahwa mereka melihat video tersebut di media Youtube (60%) sedangkan sisanya melihat di televisi (40%).
  • Pertanyaan Ketiga :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun