Individu pada umumnya cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap seseorang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.
- Pengaruh kebudayaan
Kebudayaan dapat memberi corak pengalaman individu-individu masyarakat asuhannya. Sebagai akibatnya, tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah.
- Media massa
Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media komunikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara obyektif berpengaruh terhadap sikap konsumennya.Â
- Lembaga pendidikan dan lembaga agama
Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat menentukan sistem kepercayaan. Tidaklah mengherankan apabila pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap.
- Faktor emosional
Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi yang berfungsi sebagai sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
2. Komunikasi Persuasi
Definisi
Ada beragam komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut kamus Ilmu Komunikasi (Rakhmat, 2008 : 14 dalam digilib.uin-suka.ac.id), komunikasi persuasif diartikan sebagai "suatu proses untuk mempengaruhi pendapat, sikap dan tindakan orang dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti kehendaknya sendiri". Menurut De Vito (dalam digilib.uin-suka.ac.id) usaha melakukan persuasi ini memusatkan perhatian kepada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu.
Menurut Cassandra, seperti yang dikutip oleh Hafied Cangara dalam bukunya Pengantar ilmu komunikasi, ada dua model dalam penyusunan pesan yaitu "Penyusunan pesan yang bersifat informative dan penyusunan pesan yang bersifat persuasif". (Cangara, 2004: 121-125 dalam library.binus.ac.id) berikut adalah penjelasannya:
Penyusunan yang bersifat informatif
 Model penyusunan yang bersifat informative lebih banyak ditujukan pada perluasan wawasan dan kesadaran khakayak. Prosesnya lebih banyak bersifat difusi atu penyebaran, sederhana, jelas dan tidak banyak menggnakan jargon atau istilah-istilah yang kurang popular di kalangan khalayak